Sikap diam Kosovo yang masih belum mengeluarkan pernyataan terkait kejahatan perang Zionis membuat tokoh Muslim prihatin
Hidayatullah.com—Kenyataan tersebut menjadikan beberapa tokoh Muslim Kosovo merasa prihatin dan kecewa. Kemal Murini, Wakil Dekan Fakultas Islamic Studies pada Universitas Pristina Kosovo menyatakan jika pemerintahan Kosovo tidak seharusnya bersikap demikian.
“Sikap diam Kosovo sangat disayangkan. Seharusnya pemerintah jangan takut untuk mengangkat suara,” ungkap Murini sebagaimana dilansir harian Kosovo Koha Ditora pada Sabtu (10/1) kemarin.
Murini menegaskan, seharusnya sebagai negara yang berpenduduk mayoritas Muslim dan sebagai salah satu poros utama Muslim Eropa, Kosovo seharusnya berani mengutuk agresi militer Israel.
“Kosovo, yang mayoritas penduduk aslinya beretnik Albania dan Bosnia memiliki sejarah hubungan yang menarik dengan umat Yahudi. Sewaktu bangsa Yahudi diburu dan dibantai pada masa perang dunia II oleh tentara Hitlr Jerman, justru orang-orang Albania banyak menyelamatkan mereka. Oang-orang Albania menyembunyikan orang-orang Yahudi dari kejaran pasukan Jerman,” tambah Murini.
Kritikan tajam juga disampaikan oleh Dr. Jazim Micoli, cendikiawan Muslim Kosovo yang menjadi professor komunikasi di Universitas Oslo, Norwegia. Micolini mengecam sikap diam media-media Kosovo yang cenderung “malu-malu” untuk memberitakan dan memuat foto-foto kekejaman agresi Israel atas Gaza.
“Secara tidak langsung, dengan sikapnya yang juga ikut diam atas krisis Gaza, media-media Kosovo belum siap untuk merdeka dalam arti yang sebenarnya,” ungkap Micoli.
Sementara itu, penulis Muslim Kosovo Eini Sinan, menyatakan jika sikap diam Koovo tak lepas dari tekanan keras Amerika Serikat yang sejatinya menjadi pendukung utama kemerdekaan Kosovo. Meski demikian, mayoritas rakyat Kosovo menentang agresi Israel tersebut.
“Rakyat Muslim Kosovo-lah yang memiliki pernyataan dan ikap resmi terkait agresi Israel. Kami semua menentangnya, ” ungkap Sinan.
Abdullah Klinako, mahasiswa pada Universitas Pristina, juga mengemukakan pernyataan senada. “Kesedihan Gaza turut menyelimuti setiap rumah Muslim Kosovo.”
Klinako menambahkan, bahwa masyarakat Muslim Kosovo, juga umat Muslim di Balkan lainnya pernah mengalami agresi brutal Serbia sepanjang tahun 1990-1995 silam. [atj/kd/iol/hidayatullah.com]