Hidayatullah.com–Sumber politik Israel mengklaim bahwa al-Quds bukanlah sebuah pemukiman Yahudi, dan itu tidak termasuk dalam perjanjian untuk dibekukan. Demikian dilansir Islammemo.cc (15/10).
Sumber tersebut juga membatah bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mencoba untuk mengaburkan masalah tersebut, dan telah mencapai kesepakatan dengan Washington.
Pernyataan tersebut dikeluarkan untuk mengomentari tander yang diluncurkan oleh Menteri Perumahan Israel untuk pembangunan 244 unit rumah di sekitar al-Quds, di daerah Ramot dan Pisgat Zeev yang terletak di perbatasan al-Quds Timur.
Menurut surat kabar Yediot Ahronot, untuk kali pertamanya Netanyahu menginformasikan hal ini kepada Washington guna memberikan penawaran, yang pada akhirnya tercapai sebuah kesepakatan tersembunyi antara kedua pihak.
Pada awalnya, Netanyahu mengajukan tawaran untuk membangun sebanyak 600 unit rumah. Akan tetapi jumlah tersebut dipotong karena tekanan Amerika, sebagai akibat dari reaksi dunia internasional yang mengecam pemukiman tersebut. [sdz/ismm/hidayatullah.com]