Hidayatullah.com–Uni Eropa meminta Israel untuk menyelidiki kematian dua warga Palestina yang ditembak oleh tentara Israel di kamp pengungsian Qalandia, di Tepi Barat. Sementara itu, Inggris juga menyatakan keprihatinannya tentang operasi militer Israel yang dilakukan di Qalandia.
Juru bicara menteri luar negeri di Uni Eropa, Catherine Ashton mengatakan, “Kami meminta Israel untuk menahan diri dan melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.”
Juru bicara lainnya, Michael Mann menambahkan, “Uni Eropa merasa sedih dan prihatin atas pembunuhan dua pemuda Palestina tersebut.”
Sebelumnya, sumber-sumber dari Palestina telah mengumumkan kematian dua warganya yang bernama Mu’tasim (22 tahun) dan Ali Khalifa (23 tahun), hari Senin pagi. Mereka syahid akibat tembakan tentara Israel di kamp pengungsian Qalandia, dekat kota Al-Quds di Tepi Barat.
Seorang pejabat Fatah menjelaskan bahwa tentara Israel menyerbu kamp pengungsian untuk menangkap salah satu dari pemuda Palestina. Ia menambahkan, bentrokan antara tentara Israel dan pemuda terjadi. Tentara Israel melepaskan tembakan ke arah pemuda, dan akhirnya menewaskan dua orang dari mereka.
Juru bicara resmi kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeina mengutuk kejahatan Israel tersebut. Ia menyebut tindakan Israel tersebut sengaja dilakukan untuk menciptakan suasana tegang sebelum bulan September.*