Hidayatullah.com–Hamas, hari Rabu (21/12/2011), menyangkal laporan yang menyebutkan bahwa para pemimpin gerakan itu telah meninggalkan Damaskus akibat ketegangan yang terus terjadi di Suriah.
Musa Abu Marzuk, deputi ketua politbiro Hamas, kepada situs resmi gerakan itu mengatakan bahwa “laporan yang beredar merupakan spekulasi media dan bertentangan dengan fakta di lapangan.”
Abu Marzuk mengatakan, “laporan yang tidak berdasar itu suatu kali mengatakan kami pindah ke Qatar, lain kali ke Mesir dan sekarang ke Yordania.”
“Para pemimpin Hamas masih berada di Suriah dan bekerja di markas besar gerakan ini di Damaskus seperti biasa tanpa perubahan,” katanyanya, dikutip Arab News (22/12/2011).
Koran Al Hayat yang berbasis di London sebelumnya melaporkan bahwa sebagian besar pemimpin Hamas, termasuk Abu Marzuk, telah meninggalkan Damaskus menuju ke beberapa negara setelah ketegangan antara rezim Suriah dan penentangnya memuncak.
Laporan Al Hayat menyebutkan, Yordania setuju untuk memperbolehkan Abu Marzuk memasuki negara itu, dengan syarat tidak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan politik.
Qatar juga dilaporkan melakukan pembicaraan dengan Yordania agar memasukkan Ketua Politbiro Hamas Khalid Misy’al. Pemimpin Hamas itu dideportasi dari Yordania sekitar sepuluh tahun lalu sebelum akhirnya menetap di Suriah.
Al Hayat mengutip sumber-sumber yang mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar Al Assad menolak bertemu Misy’al, setelah Misy’al disebut-sebut mengusulkan reformasi kepada pemerintah Suriah setelah terjadi bentrokan dengan para pengunjuk rasa.*