Hidayatllah.com–Departemen dalam negeri Palestina mengungkapkan, mayoritas data yang diperoleh Zionis terkait warga Palestina bersumber dari jejaring sosial di internet.
Oleh karena itu, Depdagri memperingatkan warga agar berhati-hati dalam menyebarkan data pribadinya di situs jejaring seperti, Facebook maupun twitter, mengingat 75 % data yang diperoleh Zionis berasal dari internet.
Pihak Depdagri memperingatkan, dinas intelijen Zionis memanfaatkan sejumlah situs jejaring sosial dan hp misalnya untuk mengetahui data pribadi seseorang. Terutama dalam upaya mereka untuk melumpuhkan semangat para pemuda. Oleh karena itu, sangat riskan berhubungan dengan sejumlah orang apalagi yang tak diketahui identitasnya dalam jejaring ini.
Ia mengatakan, jejaring sosial adalam alam maya tidak realistis. Siapaun bisa menggonta ganti identitas dengan sangat mudah. Oleh karena itu, sangat riskan berhubungan dengan seseorang dengan nama-nama samara misalnya.
Dengan ini, penasehat ahli bidang IT di Depdagri menyerukan siapapun meyakini terlebih dahulu tentang identitas siapa yang akan diajak bicara. Tidak semua yang dilihat atau dibaca di internet sebuah kebenaran. Oleh karena itu, dihimbau untuk tidak membuka e-mail dari orang yang tak dikenal, karena bisa saja ia akan merusak computer pribadinya.
Perluas Tembok Al-Barraq
Sementara itu, Koran Israel, Yediot Aharonot dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC) hari Rabu (10/04/2013) mengungkap rencana perluasan kawasan tembok Al-Barraq yang berdampingan dengan Masjidil Aqsha.
Diperkirakan perluasan mencapai ratusan meter, untuk menghilangkan perselisihan yang terjadi antara Yahudi ekstrimis dan Yahudi Amerika seputar percampuran wanita dan laki-laki di tempat tersebut.
Menurut koran Zionis, rencana perluasan akan menghubungkan halaman Al-Barraq Utara ke kawasan Qaus Robinson di Selatan, dan membagi tempat menjadi tiga bagian, pertama untuk laki-laki, kedua untuk wanita dan ketiga untuk laki-laki dan wanita, seperti yang diminta Yahudi luar negeri.
Warga al-Quds mengingatkan, penggalian yang dilakukan Zionis saat ini masih berlangsung di halaman Al-Barraq sebagai awal untuk pembangunan Pusat Keagamaan yang dikenal dengan Beit Shatrowas.
Khatib Masjidil Aqsha, syeikh Muhammad Husain mengingatkan agar Mufti al-Quds dan Palestina supaya memaspadai tindakan penjajah Zionis menggali halaman Al-Barraq.
Halaman Al-Barraq adalah bagian dari wakaf kaum muslimin yang terus berupaya dikuasai penjajah Zionis. Dengan pembangunan ini penjajah Zionis bertujuan memudahkan tibanya ke terowongan di bawah Masjidil Aqsha. Tindakan ini merupakan pelanggaran berat terhadap kehormatan Masjidil Aqsha, yang bisa menghancurkan masjid setelah mengepungnya dengan simbol-simbol Yahudi dan menghapus identitas Islam.*