Hidayatullah.com–Jubir Hamas, Dr. Sami Abu Zuhri menyambut baik pernyataan PM Turki, Rejep Tayep Erdogan yang berkomitmen mengunjungi Gaza sesuai waktu yang telah ditentukan.
Dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC), Selasa (23/04/2013) Abu Zuhri menyatakan, sikap ini adalah respon alami atas intervensi yang bertujuan melanggengkan blockade Gaza.
Sementara itu, PM Palestina pilihan rakyat, Ismail Haniyah menyebutkan, komitmen PM Turki Rejep Tayep Erdogan berkunjung ke Gaza, adalah bukti berakhirnya masa intervensi Amerika.
“Kami menyambut baik kunjungan PM Turki, dan mengapresiasi sikap pemimpin dan rakyat Turki atas dukungan mereka terhadap persoalan Palestina,” demikian pernyataan Haniyah dikutip PIC dalam keterangan yang dirilis dari Doha.
Haniyah menegaskan, kunjungan ini menegaskan bahwa masa intervensi Amerika telah berakhir.
PM Turki, Rejep Tayep Erdogan, menegaskan tidak akan mengubah rencananya berkunjung ke Gaza, meskipun Menlu Amerika Jhon Kerry memintanya untuk menunda kunjungan ke Gaza.
Membuka jalan
Sementara kolomnis dan pengamat Zionis, Ibrahim Madhun menegaskan, kunjungan PM Turki, Recep Tayep Erdogan ke Jalur Gaza pada Mei mendatang, jika terjadi akan menjadi lompatan besar sekaligus membahayakan konstalasi politik Zionis.
Dalam pernyataan persnya pada infopalestina, Madhun mengatakan Tukri adalah salah satu dari ketiga Negara di Timteng yang mempunyai pengaruh besar di kawasan, selain Iran dan Israel tentunya. Ia punya pengaruh besar untuk memainkan peranaannya dalam menciptakan masa depan kawasan.
Kunjungan Erdogan ke Palestina, sebagai bentuk dari dari salah satu syarat atas permintaaan maaf Israel pada Turki yang diucapkan oleh perdana menteri Zionis, Benyamin Netanyahu, yaitu membebaskan Gaza dari Blokade. Dengan kunjungan ini, Erdogan ingin merealisasikan persyaratan tersebut.
Selain itu, kunjungan ini akan membuka jalan bagi kunjungan-kunjungan Negara lainya di dunia ke Palestina. Karena Turki mempunyai magnet untuk menarik Negara lain bersikap sama dengannya.
Kunjungan ini mempunyai misi bagi para syuhada yang meninggal di armada Mavi Marmara, juga kepada yang lainya bahwa Erdogan tidak akan menyia-nyiakan pengorbanan mereka. Pengorbanan mereka berbuah bebasnya Gaza dari blockade internasional, tukasnya.*