Hidayatullah.com–Diiringi derai air mata dan kesedihan mendalam, dua keluarga Palestina terpaksa menyerahkan dua anak mereka kepada pemerintah Zionis untuk menjalani hukuman penjara, setelah pengadilan Zionis memutuskan vonis hukuman penjara bagi dua bocah Palestina tersebut dengan dakwaan telah melempari mobil militer Zionis dengan batu.
Sumber Palestina dikutip Palestine Information Centre (PC), mengatakan, sejumlah keluarga dari suku Abbasi terpaksa menyerahkan dua anak mereka, Muhammad Sultan Abasi (14 tahun) dan Aiman Samih Abasi (15 tahun) kepada kepolisian Zionis di Pusat Maskubiyah al-Quds, Rabu (18/09/2013) kemarin untuk menjalani hukuman penjara selama satu tahun setengah.
Dalam pernyataan persnya kepada PIC, pihak keluarga menyatakan, sangat sulit menyerahkan anak mereka kepada Israel, kerena dipaksa. “Tidak ada pilihan bagi kami. Sebenarnya pihaknya sangat keberatan menyerahkan kedua anaknya kepada lembaga rehabilitiasi Israel, karena merebaknya narkoba di dalam penjara, selain kebiasaan negatif lainya. Namun keputusan pihak pengadilan memaksa kami menyerahkanya. Kami khawatir dengan nasib anak-anak kami, walau kami telah mewanti-wantikan anak kami di sana.”
Sebelumnya, pihak Israel menangkap kedua anak Abasy pada awal Nopember tahun lalu dan mendekam di dalam penjara selama empat hari yaitu Muhammad. Sementara Aiman selama dua pekan. Keduanya kemudian dibebaskan dengan jaminan uang dan syarat tahanan rumah, hingga Rabu kemarin. Padahal kami telah menahannya untuk tidak keluar dalam masa tahanan rumah tersebut, kecuali menghadiri sidang kemarin.
Anak-anak jadi Target
Hari Kamis (19/09/2013), puluhan pemukim Zionis menyerbu Masjid al-Aqsha untuk menggelar upacara Talmud bersamaan dengan aksi kelompok lain yang bergerombol di jalan menuju al-Aqsha. Segerombolan pemukim Zionis menyerbu dan menodai kesucian al-Aqsha dari arah Al-Mugaribah dengan penjagaan ketat kepolisian Zionis. Mereka berjalan-jalan di sekitar al-Aqsha di tengah kaum Muslimin yang sedang melakukana ibadah di dalam masjid.
Mereka melakukan ritual ibadah Talmud di depan gerbang pertokoan Palestina. Sementara keamanan Israel memaksa para pemilik toko Palestina menutup daganganya guna memberikan pemukim Zionis menggelar upacara Talmud hari raya Arasy Zionis.
Bersamaan itu, Zionis-Israel mengincar segala bentuk yang berhubungan dengan Palestina di al-Quds bahkan anak-anak di bawah umur yang melemparkan batu ke kendaraan pemukim ‘yang berkeliaran di Al-Quds terjajah atau melemparkan batu pada tentara dan polisi Israel di jalan dan lorong al-Quds.*