Hidayatullah.com– Pondok Pesantren Hidayatullah Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Pernikahan Barakah 13 pasang santri-santriwati di perumahan Perumnas BTP, Tamalanrea, Makassar. Ini merupakan hajatan terbesar pesantren tersebut.
“Alhamdulillah kami baru saja menyelesaikan satu hajatan akbar, yaitu Walimatul ‘Ursy (pernikahan mujahid dakwah) 13 pasang santri Hidayatullah. Beberapa orang (peserta) adalah pengasuh (Hidayatullah) Makassar, ada juga pengasuh Tahfizh Qur’an Hidayatullah Puncak Maros. Yang lainnya dari beberapa cabang (pesantren) di Sulsel,” terang Ketua Panitia Pernikahan Barakah Arfah Bandule kepada hidayatullah.com via seluler langsung dari Makassar, Kamis (19/9/2013) pagi.
Arfah menjelaskan, selain dari wilayah Sulsel, ada juga peserta dari Sleman, DI Yogyakarta, Syaiful Anshor yang tak lain kontributor hidayatullah.com.
Acara ini digelar sehari setelah Pemilihan Walikota (Pilwali) Makassar. Bertindak sebagai penceramah Ketua Departemen Luar Negeri Pimpinan Pusat (PP) Hidayatullah Ustadz Nasfi Arsyad, Lc, jelasnya.
Sebanyak 1.000 orang lebih menghadiri helatan sakral ini, terang Arfah. Di antaranya Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Abdul Aziz Qahar Mudzakkar dan Ketua Departemen Dakwah dan Pelayanan Umat PP Hidayatullah Drs. Tasyrif Amin.
“Turut juga hadir pemenang sementara Pilwali Makassar, Danny Pomanto-Deng Ical (Mohammad Ramdhan Pomanto dan Syamsu Rizal. Red) beserta istri (masing-masing),” terang Arfah.
Dijelaskan, untuk proses penjodohannya, panitia terlebih dahulu menjaring nama-nama calon peserta. Lalu dilakukan pelamaran oleh panitia dengan langsung menemui para orangtua calon pengantin putri.
“Beberapa di antara mereka menyerahkan sepenuhnya kepada ustadz (panitia pengarah. Red). Untuk finalisasi pasangan diserahkan ke ustadz yang berkompeten untuk diistikharahkan,” jelasnya.
Yang Terbesar di Makassar
Arfah menjelaskan, sebelumnya Hidayatullah Makassar telah beberapa kali menggelar hajatan serupa. Pernikahan Barakah tahun ini adalah yang terbesar dan terbanyak pasangannya di pesantren tersebut.
“Semoga kehidupan rumah tangga mereka (para peserta) sakinah, mawaddah, warahmah,” imbuh Arfah yang juga peserta Pernikahan Barakah Hidayatullah Makassar tahun 2010.
Dijelaskan pula, sebelum pernikahan ini para peserta mengikuti pembekalan pra nikah selama dua pekan. Pematerinya para ustadz Hidayatullah dari Sulsel dan Jakarta, termasuk Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan Ustadz Zainuddin Musaddad.
“Kami juga menghadirkan salah satu pemateri ahli seks dr. Yusuf Bachmid, pendiri On Clinic Makassar, beliau juga nikah di pondok (Hidayatullah),” tambah Arfah.
Meskipun panitia pernikahan menyepakati tarif Rp 5 juta per peserta putra, ujarnya, namun banyak di antara peserta yang disubsidi panitia.
Terpisah, Syaiful Anshor kepada hidayatullah.com mengaku, dia lebih tertarik mengikuti Pernikahan Barakah tersebut dibanding nikah di luar pesantren.
“Karena saya kader tulen (sehingga ikut),” ujarnya.
Seperti diketahui, belum lama ini digelar Pernikahan Barakah di Pesantren Hidayatullah Kendari, Sulawesi Tenggara sebanyak 11 pasang (4/7/2013). Sebelumnya digelar hajatan yang sama di kampus Hidayatullah pusat Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur sebanyak 49 pasang (16/6/2013).*