Hidayatullah.com–Puluhan ribu warga Palestina dari berbagai wilayah dari al-Quds dan dari luar al-Quds, Rabu (26/07/2017) malam ikut dalam shalat isya di sekitar masjid al-Aqsha, sebagai bentuk protes terhadap tindakan penjajah Zionis di masjid al-Aqsha.
Usai shalat, pasukan penjajah Zionis memberondong tembakan meriam suara dan gas air mata ke arah para jamaah untuk membubarkan mereka, yang dibalas dengan pekit takbir dan yel-yel “Birruh Biddam Nafdika Ya Aqsha” (dengan jiwa dan darah, kami berkorban untuknya wahai al-Aqsha), demikian kutip Palestine Information Centre (PIC).
Lembaha Bulan Sabit Merah (BSM) Palestina menyatakan pihaknya menangani empat korban luka di pintu Asbat akibat tindakan represif penjajah Zionis, dua orang terkena tembak peluru karet dan dua lainnya terkena tembak langsung meriam suara.
Sebelumnya puluhan warga dalam kelompok lain, menunaikan shalat maghrib di jalan-jalan, di lapangan, di jalan-jalan kecil dan hamparan tanah. Mereka menggelar unjuk rasa yang disertai doa-doa, pekik takbir dan yel-yel anti penjajah Zionis.
Baca: Israel Setujui Hentikan Detektor Logam di Masjid Al-Aqsha
Kantor berita resmi Palestina Wafa mengutip otoritas penjajah Zionis berusaha menghalangi warga ke lokasi unjuk rasa dan menyebar patroli militer, polisi jalan kali, berkendaraan dan berkuda, memasang kawat berduri dan menutup pinggiran al-Quds dan sekitarnya. Meski demikian para jamaah terus berbondong-bondong ke sekitar masjid al-Aqsha.
Sebelumnya, 14 Juli 2017 pasukan penjajah Zionis melarang pelaksanaan shalat Jum’at di Masjid al-Aqsha setelah terjadi aksi heroik tiga pemuda Palestina menyerang polisi Israel di area Masjid al-Aqsha yang menewaskan dua polisi Zionis.
Sejak itu, Zionis menutup Kota Tua dan melarang shalat dan adzan di Masjid al-Aqsha, merupakan kejahatan pertama dilakukan pihak penjajah sejak menduduki al-Quds tahun 1969.
Baca: Media Zionis Alihkan Isu Pengganti Metal Detector untuk Masjidil Aqsha
Pada hari Ahad (16/7/2017), penjajah memasang 9 pintu pemeriksaan elektronik di gerbang-gerbang Masjid al-Aqsha. Lima pintu di pasang di Gerbang Asbat, dua di Pintu Majlis dan 2 di Pintu Silsilah. Sementara itu pintu-pintu lainnya (Hitah, Raja Faisal, Ghawanimah, Hadid, Muthaharah dan Qathanin) tetap ditutup total.
Namun jamaah menolak masuk Masjid al-Aqsha melalui pintu-pintu tersebut dan mulai melaksanakan shalat di area yang ada di gerbang-gerbang Masjid al-Aqsha.
Hari Selasa (25/07/2017) pasukan penjajah membongkar pintu-pintu pemeriksaan elektronik dan menggantinya dengan koridor besi yang dipasangi dengan kamera-kamera pengawas, serta melakukan penggalian dan perluasan yang belum diketahui karakternya. Hal ini yang mendorong warga al-Quds menolak dan terus melaksanakan shalat dekat gerbang-gerbang Masjid al-Aqsha dan menolak langkah-langkah baru Zionis yang memasang kamera pengawas (CCTV).*