Hidayatullah.com–Jenderal Zionis āIsraelā Zvika Vogel menyatakan bahwa pasukan penjajah āIsraelā (IOF) yang mangkal di garis perbatasan dengan Gaza memang sengaja membunuh anak-anak Palestina āyang ikut serta dalam aksi demonstrasiā berdasarkan perintah khusus yang jelas. Pernyataan jenderal āIsraelā itu dianggap sebagai kejahatan perang yang dapat diajukan ke Mahkamah Pidana Internasional untuk mengadili āIsraelā.
Bocah Palestina yang baru-baru ini dibunuh serdadu Zionis adalah Mohammad Ayoub (15), di timur Jabalya, bagian timur Jalur Gaza saat mengikuti aksi demo āGreat Return of Marchā, Jumāat (20/4) lalu, kutip PIC.
Baca: āIsraelā Rayakan 70 Tahun Penjajahan
Ia dibunuh oleh sniper ketika sedang berlari menjauh dari pagar perbatasan bersama dengan sekelompok anak-anak lainnya.
Dukungan Membunuh
Sementara itu, Menteri Perang Zionis āIsraelā Avigdor Lieberman menyatakan ādukungan penuhā terhadap para serdadu Zionis yang menembaki demonstran Palestina di Jalur Gaza yang terblokade beberapa pekan terakhir.
šÆ Remaja Tunarungu Palestina Korban Terbaru Serangan Zionis di Gaza
Lieberman menegaskan, para serdadu zionis tidak melakukan kesalahan apapun.
āSaya sendiri ada di sana dan melihat bagaimana para serdadu beroperasi. Cara para serdadu kita bertugas membangkitkan rasa hormat,ā kata Lieberman, seraya menambahkan bahwa āada dukungan penuh untuk para serdadu IDF.ā
Lieberman juga mengecam Uni Eropa karena menuntut investigasi atas kematian Ayoub.
Ayoub ditembak di kepala tak jauh dari pagar batas pinggir perbatasan ā yang menandai garis gencatan senjata 1967 antara āIsraelā dan wilayah Palestina terjajah.
Sejak 30 Maret, aksi āGreat Return of Marchā diberangus oleh penjajah Zionis dengan hujan tembakan sehingga mengakibatkan gugurnya sejumlah warga Palestina, 5.000 cedera, termasuk lebih dari 1.000 orang menderita luka tembak.*