Hidayatullah.com–Petugas intelijen Israel pada hari Jumat menahan Syeikh Ekrimah Sabri, imam besar Masjid Al-Aqsha, dari rumahnya di Yerusalem Timur. Syeikh Ikrimah Sabri dijemput oleh intelijen Israel dari rumahnya di Yerusalem Timur
“Satu unit dari dinas intelijen Israel menggerebek rumah Syeikh [Ikrimah] dan memberi tahu dia bahwa dia ditahan,” kata seorang anggota keluarga kepada Anadolu Agency dengan syarat anonim.
Dia menambahkan bahwa imam dibawa untuk diinterogasi di Kantor Polisi Al-Aqsha di Yerusalem Barat. Sebelumnya, awal Mei ini Zionis telah mengeluarkan perintah melarang perjalanan Syeikh Ikrimahh Sabri, Ketua Lembaga Islam Tertinggi di Baitul Maqdis. Pada bulan Januari, Zionis-Israel memutuskan untuk melarang Syeikh Ikrimah memasuki Masjid Al-Aqsha selama empat bulan.
Pasukan penjajah menyerbu rumah Syeikh Ikrimahh di lingkungan Al-Sawwanah di Jerusalem Timur, lalu menangkap dan membawanya ke kantor polisi untuk intrograsi.
“Otoritas pendudukan memberi saya perintah larangan perjalanan selama satu bulan atas tuduhan bahwa saya menimbulkan ancaman nyata terhadap keamanan Israel,” kata Syeikh Ikrimahh Sabri kepada Anadolu Agency.
“Keputusan (pelarangan, red) itu ditandatangani oleh Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan dan mulai berlaku tanggal 1 Mei hingga 1 Juni,” katanya.
“Ini adalah keputusan ilegal dan tidak adil yang tidak memiliki bukti penghukuman,” kata Syeikh Sabri.
Israel menduduki Yerusalem Timur, di mana Masjid Al-Aqsha berada, selama perang Timur Tengah 1967.*