Hidayatullah.com– Tiga serdadu Zionis dipastikan hilang di Hebron sejak malam Kamis lalu. Hari Jumat, (15/06/2014) Warga Palestina tanpa kecuali pun meluapkan kegembiraan mereka dengan membagikan kue-kue di barak-barak yang digunakan warga Palestina lainnya untuk menggelar aksi solidaritas terhadap tawanan Palestina.
Kesedihan sedikit berubah menjadi kegembiraan, termasuk di jejaring sosial. Mereka mengejek dan membuat joke-joke menertawakan penjajah Zionis dan memuji kelompok perlawanan Palestina.
Semua warga Palestina berusaha membebaskan tawanan di penjara Zions. Usaha yang disepakati oleh seluruh kelompok di Palestina. Dari sopir taksi hingga buruh bangunan, dari warga kota hingga warga pelosok mereka semua ikut mendiskusikan sisi politik masalah ini.
Menurut Abu Hatem, seorang warga baduwi pelosok saat mendengar kabar hilangnya tiga serdadu ‘Israel’ dan ia yakin ini jalan satu-satunya untuk membebaskan tawanan Palestina di penjara ‘Israel’ dengan cara tukar tawanan, demikian dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC).
Ia menegaskan, para tawanan Palestina itu sudah mengorbankan usia mereka dan seharusnya nasib mereka diperjuangkan oleh orang di luar penjara. Menurutnya, penjajah harus paham bahwa di balik para tawanan itu adalah para pejuang yang tidak rela hidup terhina dan siap berusaha dengan segala macam cara untuk membebaskan mereka.
Sementara seorang sopir taksi, Ahmad (40) mengatakan, tiga hari terakhir menjadi hari paling bahagia di Gaza sebab para tawanan Palestina setelah mereka mogok makan 50 hari kini mereka saat melakukan pertukaran tawanan lagi.
Bagi Ahmad, penyanderaan serdadu ‘Israel’ adalah bahasa satu-satunya yang bisa dipahami oleh Yahudi.
Pengalaman yang Harus Diulang
Sementara itu, kolumnis politik Palestina, Hamzah Abu Shanab menyatakan, kegembiraan warga Palestina atas penculikan tiga serdadu ‘Israel’ karena mereka ingat keberhasilan pertukaran 1027 tawanan Palestina dengan serdau Gilad Shalid di tahun 2011.
Ia menyatakan, penculikan ini terjadi saat dunia bungkam soal mogok makan tawanan Palestina selama 50 hari yang mengecam penahanan administratif mereka. Ini juga mengungkap kedok dunia terutama dalam hal ini PBB menyia-nyiakan tawanan Palestina di penjara ‘Israel’.

Di sisi lain, pemerintah Zionis-Israel menuduh Hamas menculik tiga remaja yang akhirnya diketahui sebagai tentara Israel.
Tuduhan disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Ahas kemarin.
Namun Hamas menyanggah terlibat dalam hilangnya tiga remaja itu.
Akibat kepanikan hilangnya tiga tentara Zionis, Israel telah menahan sekitar 80 warga Palestina dalam upaya mencari remaja itu.*