Hidayatullah.com—Tentara “Israel” kembali membunuh seorang remaja Palestina di dekat pemukiman ilegal di Tepi Barat terjajah. Demikian dikatakan oleh pejabat kesehatan Palestina kepada Al Jazeera (Ahad, 29.01.2023), di tengah meningkatnya ketegangan kawasan Palestina belakangan ini.
“Karam Ali Ahmad Salman, 18 tahun, ditembak mati di dekat pemukiman Kedumim,” Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan. Kementerian juga menjelaskan bahwa Kedumim dibangun di atas tanah milik pribadi warga Palestina.
“Israel” telah menduduki Tepi Barat sejak Perang 1967. Pemukimannya telah dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Tentara “Israel” mengklaim bahwa Salman membawa “pistol” sehingga ditembak oleh tim keamanan sipil. Ini menambah daftar warga yang tewas belakangan ini.
Lebih dari 30 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan “Israel” hanya di awal tahun 2023. Sementara PBB pernah mengatakan bahwa 2022 adalah tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak 2005, dengan sedikitnya 170 orang tewas termasuk lebih dari 30 anak-anak, dan 9.000 lainnya terluka.
Penembakan tersebut terjadi setelah serangkaian serangan pasukan “Israel” membunuh sembilan warga Palestina di kamp pengungsi Jenin pada Kamis lalu. Pada hari yang sama, seorang pria Palestina ditembak mati oleh pasukan “Israel” di kota al-Ram, utara Yerusalem, menandai salah satu hari paling mematikan di Tepi Barat.
Sementara pada hari Sabtu, rumah keluarga Palestina juga dibakar oleh pemukim “Israel” di utara Ramallah. Al Jazeera melaporkan dari Ramallah, tidak ada seorang pun di rumah itu ketika dibakar.
Keluarga di rumah tersebut telah meninggalkan wilayah Palestina yang terjajah. Aktivis dan saksi mata juga mengatakan telah terjadi peningkatan serangan sejak Jumat malam.
Pada hari Jumat lalu, seorang pemuda Palestina menembak mati sejumlah orang “Israel” di dekat sinagog di Yerusalem Timur.
Menanggapi serangan itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana pada hari Sabtu untuk mempermudah bagi warga “Israel” mendapatkan senjata api. Sebuah langkah yang dinilai oleh banyak pihak sebagai “hukuman kolektif ” dan tindakan yang dapat meningkatkan kekerasan.
“Israel” juga melancarkan beberapa serangan udara di Jalur Gaza yang diblokade pada hari Jumat. Sumber-sumber lokal di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pesawat tempur “Israel” menghantam kamp pengungsi al-Maghazi di tengah wilayah tersebut, dengan setidaknya 13 serangan pada dini hari. Gaza merupakan salah satu daerah terpadat di dunia dengan 2,1 juta penduduk.*/ Abu Raiyan