Hidayatullah.com–Badan intelijen internal ‘Israel’ Shin Bet mengintimidasi anggota dan pendukung gerakan Hamas menjelang Pemilu Palestina di Tepi Barat yang diduduki. ‘Israel’ memperingatkan mereka agar tidak mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif Palestina yang akan datang pada 22 Mei, Middle East Eye melaporkan.
Hamas, musuh bebuyutan ‘Israel’, memiliki peluang kuat untuk memenangkan mayoritas kursi di parlemen Palestina di tengah perpecahan di dalam gerakan saingannya Fatah dan kepemimpinan Otoritas Palestina (PA).
Shin Bet telah melakukan panggilan telepon ke beberapa anggota dan pendukung Hamas, mengancam mereka dengan penahanan, harian ‘Israel’ Haaretz melansir.
Beberapa menerima peringatan pada malam hari, ketika tentara mengirimkan pesan ke depan pintu rumah mereka, sementara yang lain diminta untuk melapor di stasiun Shin Bet untuk diinterogasi.
“Karena kendali langsung Israel atas Tepi Barat, setiap aktivitas politik dan pertemuan pendukung organisasi akan berakhir dengan penangkapan, terlebih lagi jika menyangkut pemilihan parlemen terbuka,” lapor Haaretz.
Presiden PA Mahmoud Abbas mengumumkan pada bulan Januari bahwa pemilihan legislatif akan diadakan pada bulan Mei, diikuti oleh pemilihan presiden pada bulan Juli.
Ini akan menjadi pemilihan pertama wilayah itu sejak 2006, ketika Hamas memenangkan mayoritas kursi di parlemen Palestina, memicu gelombang penangkapan para anggotanya oleh Israel.
Delapan anggota parlemen Palestina yang terpilih saat ini berada di penjara ‘Israel’. Pada hari Senin (01/03/2021), pengadilan militer Zionis menghukum Khalida Jarrar, seorang aktivis politik terkemuka dan anggota dewan legislatif, dua tahun penjara karena “menghasut kekerasan” dan menjadi anggota “organisasi terlarang”.
Menurut kelompok hak asasi tahanan Palestina Addameer, 4.400 warga Palestina ditahan oleh Zionis pada Januari: 37 adalah wanita, 160 adalah anak-anak.*
Baca juga: Palestina Akan Gelar Pemilu, Indonesia Diminta Hadir Mendorong Rekonsiliasi Hamas-Fatah