Hidayatullah.com–Wakil Kepala Maktab Siyasi Harakah Muqawamah Islamiyah (HAMAS) Ismail Haniyah mempredikdikan tahun 2016 adalah tahun meningkatnya perlawanan di Tepi Barat seiring dengan perkembangan di Gaza.
Intifadhah Al-Quds akan terus berlanjut dan belum keluar dari koridornya. Dan para syuhada Fuqon adalah generasi bagi kemenangan demi kemenangan yang akan diraih bangsa Palestina.
Demikian yang disampaikam dalam pidatonya, saat memperingati Perang Al-Furqon yang diadakan Dinas Kepolisian Palestina di Gaza, hari Ahad (27/12/2015).
Haniyah mengisyaratkan, peperangan Zionis dengan Gaza akan terus meningkatkan kekuatan perlawanan. Dikutip PIC, ia menyebut tiga target yang ingin dicapai dalam Perang Furqon, yaitu menjatuhkan pemerintahan Hamas, menyelamatkan Shalit dan menghentikan serangan roket. Tak satupun dari tiga target tersebut yang tercapai.
Maka bersamaan dengan masuknya tahun 2016, 10 tahun Gaza bertempur dalam tiga kali peperangan.
Ismail Haniyah menegaskan, jika Israel berfikir dapat melakukan agresi ke Gaza kembali, itu hanya salah besar. Ia akan membayar mahal aksinya tersebut lebih dahsyat dari sebelumnya.
Haniyah menjanjikan para pimpinan politik Israel akan mengalami kerugian masa depan politiknya, jika berfikir untuk menyerang kembali Gaza.
Di hari yang sama, 2 Serdadu Zionis mengalami luka akibat serangan Kembar di Perlintasan Hawarah.
Dua serdadu Israel hari Ahas mengalami luka-luka akibat aksi tikaman yang dilakukan seorang pemuda Palestina di dekat gerbang Hawarah yang gugur syahid pada akhirnya.
Pelaku penikaman, Muhammad Rafiq Husen Sabainah (17 tahun) dan Nurdin Sabainah (23 tahun) meninggal syahid tertembus peluru Zionis di dekat perlintasan Hawarah. Sementara tentara Zionis melarang tim medis mengevakuasi pelaku dan membiarkanya tergeletak di tanah hingga meninggal.*