Hidayatullah.com | UMAR Mukhtar. Mengingat nama ini akan membuat sebagian orang mungkin terbayang sosok pahlawan revolusi pertama Libya.
Omar Mukhtar melancarkan perang gerilya selama 20 tahun melawan kolonial Italia. Hingga akhirnya ia digantung mati oleh penjajah Italia. Omar Mukhtar dinobatkan sebagai pahlawan.
Hingga 89 tahun kemudian, mencuat nama Umar Mukhtar di Indonesia. Ia tak kalah heroik dengan pendahulunya.
Umar Mukhtar kali ini adalah seorang anak pengidap penyakit langka Mucopolysacaridosis (MPS). Sudah bertahun-tahun lamanya, Umar berjuang menghadapinya ujian yang dialaminya itu.
Menurut Joyo, ayah Umar, semenjak mendapatkan anugerah dalam diri Umar berikut penyakit langkanya, ia menyadari betapa berat perjuangan orang-orang di luar sana yang tengah kesulitan.
“Saat Umar didiagnosa MPS, belum ada sepuluh orang yang mengidap penyakit ini di Indonesia. Umar sudah berjuang menghadapinya bertahun-tahun. Sejak itu kami merasakan perjuangan,” sebut Joyo dalam keterangan tertulis diterima hidayatullah.com pada Jumat (17/04/2020).
Mukopolisakaridosis, sebagaimana keterangan tersebut, merupakan kelainan genetik yang menyebabkan tubuh tidak bisa memproduksi protein khusus, bernama alpha-Liduronidase.
Penyakit langka ini bersifat kronis, progresif, serta memberikan penurunan dan mengancam kehidupan pasien.
Untuk MPS Tipe II ini, terjadi pada manusia dengan skala 1 : 100.000 kasus. Gejala umumnya yaitu kegagalan perkembangan beberapa organ tubuh, bentuk wajah yang khas, dan ketidaknormalan pada kerangka tubuh.
Biasanya, orang yang menderita penyakit ini, perutnya menjadi buncit karena kondisi limpa yang membesar. Gejala lainnya, seperti adanya rasa nyeri pada tulang dan sendi, cepat merasa letih, pendarahan dan mudah memar.
Kisah heroik Umar tak berhenti di sini. Di saat dirinya sedang berjuang atas segala kondisi yang dialaminya, ia dan keluarganya justru terketuk untuk turut membantu orang lain yang terdampak virus corona jenis baru (Covid-19).
Jamak dirasakan, hari ini semua orang sedang bergerak saling membantu menyetop dan mencegah penyebaran Covid-19 serta dampak ikutannya. Banyak orang berlomba-lomba memberikan bantuan dengan yang mereka punyai.
Meskipun sejatinya membutuhkan bantuan, namun Umar Mukhtar bersama ayahnya membuka keran donasi bagi perlawanan terhadap Covid-19.
Umar melelang lukisannya yang digarap pelukis Aceh, Nouman Hidayat. Disebutkan bahwa semua akumulasi hasil lelang akan diserahkan untuk penanganan Covid-19.
Menurut Joyo, total lelang lukisan Umar baru menyentuh Rp 4 juta. Di antara yang ikut dalam lelang ini yaitu Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.
Baca: Santriwati Penghafal Qur’an ini Yakini Ibadah Faktor Penyembuh Covid-19
Joyo bukanlah pihak yang berkecukupan. Ia saat ini berdagang apa saja yang dapat dijual, bekerja sama dengan teman-temannya yang punya produk.
Joyo merasakan betul, betapa sulitnya orang-orang yang kini terdampak Covid-19. Baik mereka yang berhadapan langsung, seperti pekerja medis, maupun yang terdampak karena kebijakan mengatasi virus asal China itu.
“Saya ingin berbagi inspirasi. Boleh jadi yang sekarang dialami teman-teman memang berat menghadapi corona. Tapi memang kita harus hadapi. Pengalaman mendampingi Umar bertahun-tahun dengan penyakitnya memberikan kekuatan tersendiri,” tuturnya.
Untuk diketahui, benurut keterangan biaya terapi untuk Umar Mukhtar sangat mahal, yaitu Rp 3 miliar untuk terapi selama enam bulan.
Umar pernah mendapat bantuan dana untuk terapi. Tetapi kini berhenti karena skema bantuan sudah habis dan keluarga tidak memiliki uang sebesar itu untuk menjalankan terapi.
Dalam salinan lukisan Umar Mukhtar yang dilelang tersebut, sebagaimana diperoleh hidayatullah.com, dibubuhkan tanda cinta khusus berupa tulisan:
“Ananda Umar Mukthar Sang Panglima ♥.”
Secara terpisah, Mardani Ali Sera mengapresiasi para pahlawan di garis terdepan dalam menghadapi Covid-19.
“Terimakasi jg utk pahlawan lainnya yakni mereka yg bersedekah kpd sesama, membantu mendistribusikan makanan utk yg membutuhkan, dan membantu memutus rantai penyebaran Covid-19 dgn #DiRumahAja. #PahlawanCovid19,” sebutnya dalam akun Instagram @mardanialisera baru-baru ini hidayatullah.com pada Jumat (17/04/2020).
Tampaknya, Ananda Umar Mukhtar patut pula disematkan sebagai pahlawan di tengah pandemi.*