Hidayatullah.com–Hari ini Selasa, 16 November 2010, jutaan ummat Islam di seluruh dunia melaksanakan shalat Iedul Adha. Tidak ketinggalan para keluarga Muslim yang berdomisili di Newcastle upon Tyne.
Mereka berbondong-bondong menuju lokasi pelaksanaan shalat Iedul Adha. Salah satu lokasi yang dituju adalah Eldon Square Sport Center, sebuah ruangan besar ditengah pusat perbelanjaan Eldon Square di pusat kota Newcastle.
Tidak kurang dari 1000-an orang jamaah memadati ruangan yang disediakan. Bahkan beberapa diantaranya terpaksa bergerombol di pintu masuk karena seluruh ruangan sudah penuh.
Penyelenggara shalat adalah para pengurus ISOC-NU (Islamic Society-Newcastle University) yang bermarkas di Masjid Kampus Newcastle University. Tampil sebagai Khatib sekaligus Imam adalah Muhammad Sani Mukarfi, seorang mahasiswa PhD Newcastle University asal Nigeria. Dalam potongan khotbahnya, khatib menghimbau agar kaum muslimin meneladani kepatuhan keluarga Ibrahim kepada perintah Allah.
Khatib sedang berkhutbah (Doc. Ritzal405)
Salah satu daya tarik dari jamaah shalat di Eldon Square ini adalah berbaurnya kaum muslimin dari berbagai suku bangsa sebagai satu kesatuan jamaah. Khatib pun dalam khotbahnya ikut menyinggung hal ini dengan mengutip sebuah ayat dari al-Quran, Surat Al-Hujurat ayat 13 yang menyatakan bahwa manusia diciptakan dalam berbagai suku bangsa, tujuannya adalah untuk supaya saling mengenal satu sama lain.
Makanan ringan untuk jamaah (Doc. Ritzal405)
Selesai shalat dan bersalam-salaman, seperti biasa, para jamaah dipersilahkan untuk mencicipi sedikit makanan dan minuman ringan yang telah disediakan. Para jamaahpun kemudian duduk bergerombol dan saling bercengkerama sambil menikmati sajian tersebut. Kesempatan itu juga dimanfaatkan oleh sebagian jamaah untuk saling berkunjung, berfoto bersama atau sekedar menyapa. Jamaah asal Indonesia termasuk salah satu kelompok dengan jumlah anggota terbanyak dan paling hobby berfoto bersama.
Penulis berfoto bersama rombongan asal Nigeria (Doc. Ritzal405)
Tidak seperti di Indonesia, di sini pemotongan hewan kurban dilakukan oleh lembaga atau orang yang telah mengantongi ijin untuk itu. Biasanya jika ada yang hendak berkurban, cukup pesan dan bayar ke toko daging halal. Nanti Mereka yang akan memotong dan pe-kurban tinggal mengambil daging yang sudah dipotong-potong siap untuk dibagikan.
Kebingungan
Perbedaan waktu pelaksanaan shalat Iedul Adha ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Di United Kingdom, meskipun mayoritas merayakan Iiedul Adha pada hari Selasa tanggal 16 November 2010, sebagiannya ternyata merayakanya pada hari Rabu tanggal 17 November 2010.
Perbedaan ini menimbulkan kebingungan di kalangan sebagian kaum Muslimin asal Indonesia. Shelly, Salah seorang warga Kibar (Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya) yang berdomisili di Derby sempat menanyakan kepada Pengurus Kibar mengenai kepastian jadwal hari raya tersebut.
Dalam pertanyaannya, beliau menyatakan bingung harus berpedoman kemana. Apakah harus mengikuti jadwal yang ditetapkan oleh KBRI ataukah berpedoman ke masjid terdekat. Meskipun di tanah air pemerintah memutuskan bahwa hari raya Adha jatuh pada hari Rabu, KBRI London merayakannya pada hari Selasa mengikuti mayoritas kaum muslimin di UK. Sedangkan Majid Raya (Central Mosque) di Derby merayakannya pada hari Rabu.
Perbedaan waktu ini juga dilaporkan oleh Taufika Ophiyandri, kandidat Doktor dari Salford University. Beliau memutuskan untuk merayakannya pada hari Selasa bersama mayoritas kaum muslimin di Kota Manchester. Sedangkan beberapa kaum Muslimin di sana baru akan merayakannya Rabu.
Lain lagi di Kota Aberdeen. Menurut Rizal Yaya, kandidat doktor dari the University of Aberdeen, perayaan Iedul Adha di Aberdeen hanya dilakukan pada hari Selasa saja. Beliau tidak mendengar kalau ada yang merayakannya pada hari Rabu. Demikian juga halnya dengan di Newcastle. Perayaan Iedul Adha juga dilaksanakan pada hari Selasa. Tidak ada informasi bahwa ada pelaksanaan shalat Eidul Adha pada hari Rabu.
[Berita kiriman Yosritzal, Ketua KIBAR (Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya), Dosen Teknik Sipil Universitas Andalas yang saat ini sedang menempuh studi S3 di Newcastle University untuk hidayatullah.com]