Hidayatullah.comāGuru Besar Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Prof. Suryani, S.Kp., M.HSc., PhD, menyebutkan sekitar 45 persen remaja di Kota Bandung menggunakan internet lebih dari enam jam sehari. Sayangnya, penggunaan internet yang lama itu bukan untuk belajar, tapi untuk kesenangan.
āIni masalah yang sangat serius,ā kata Prof. Suryani pada acara āHardTalk: Internet Addiction pada Remaja di Jawa Baratā yang disiarkan di Kanal YouTube Unpad baru-baru ini.
Menurut Suryani, remaja sangat berisiko mengalami kecanduan internet. Hal ini disebabkan kelompok remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan kontrol diri yang masih minim.
Dalam penelitiannya, Prof. Suryani, kecanduan tersebut dapat memberikan sejumlah dampak negatif bagi remaja, seperti menurunkan minat belajar, perubahan mental dan perilaku, ketidakseimbangan emosi, halusinasi, hingga gangguan jiwa berat.
Selain penggunaan internet dalam jangka waktu yang terlalu lama, efek negatif internet ini juga dapat berasal dari paparan informasi yang tidak tepat. Suryani menyayangkan bahwa di Indonesia, kecanduan internet ini belum dianggap sebagai masalah yang serius.
āIni perilaku addiction sebenarnya. Dampaknya bisa lebih parah dari narkoba,ā ujar guru besar Keperawatan Jiwa ini.
Penelitian yang dilakukan Suryani sendiri telah berlangsung selama tiga tahun di sejumlah sekolah di Jawa Barat. Penelitian ini juga mengikutsertakan tim Fakultas Keperawatan dari berbagai bidang, seperti keperawatan anak, maternitas, dan medikal bedah.
Prof. Suryani dan tim membuat model pencegahan dan penanggulangan kecanduan internet. Menurutnya, upaya pencegahan dan penanggulangan internet bukan hanya dilakukan orang tua, sekolah, atau individu sendiri.
Upaya tersebut memerlukan peran bersama dari seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah. āJadi yang pertama membuat orang menyadari dulu, karena memang dari hasil penelitian kita juga ternyata remaja itu sendiri tidak tau bahwa sedemikian rupa dampak internet itu ke diri mereka,ā ujar Suryani.
Selain model pencegahan dan penanganan kecanduan internet, Prof. Suryani dan tim juga telah membuat policy brief yang akan disampaikan ke pemerintah, serta buku saku sebagai panduan bagi remaja.
Lingkungan sekolah juga perlu ada edukasi kecanduan internet ini bagi para siswa. Di sejumlah sekolah yang ia dan tim datangi, belum ada yang memberikan edukasi bahaya kecanduan internet bagi siswa.*