Hidayatullah.com– Pasukan pimpinan Kurdi Suriah menangkap seorang komandan lokal ISIS di kawasan timur Suriah sebagai bagian dari operasi menarget sel-sel kelompok bersenjata itu di Raqqa.
Komandan tersebut berperan sebagai pemimpin faksi ISIS di Raqqa dan termasuk di antara 68 militan yang ditahan dalam operasi tersebut, kata Syrian Democratic Forces (SDF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat.
Operasi yang dimulai awal pekan ini tersebut merupakan balasan atas serangan bulan Desember 2022 oleh ISIS yang memarget gedung-gedung militer dan keamanan di Raqqa dan menewaskan sedikitnya enam petempur Kurdi Suriah, lapor Associated Press Kamis (26/1/2023).
Mazloum Abdi, seorang komandan Kurdi, mengatakan pihaknya melihat ada tanda-tanda ISIS akan melakukan serangan.
Syrian Observatory for Human Rights, organisasi pemantau perang di Suriah bentukan oposisi antirezim Bashar Assad yang berbasis di Inggris, mengatakan ISIS juga menargetkan penjara intelijen militer yang menjadi tempat penahanan sekitar 200 militan dalam serangan Desember 2022.
ISIS alias Daesh alias IS kehilangan semua kontrol teritorial di Iraq dan Suriah pada 2019, menyusul gempuran pasukan dukungan AS yang mengalahkan mereka termasuk di Raqqa, yang pernah dinyatakan ISIS sebagai ibukota kekhalifahannya.
Meskipun sudah dilumpuhkan, rupanya masih tersisa sel-sel tidur ISIS yang terjaga dan terus melancarkan serangan di bagian utara dan timur Suriah.
Komandan lokal ISIS yang ditangkap itu diidentifikasi sebagai Atallah Al-Maythan.
SDF mengatakan dia memimpin serangan ISIS di Provinsi Raqqa, dan diduga mengakui keterlibatannya dalam perencanaan dan memimpin aksi-aksi teroris, memeras uang dari penduduk yang bermukim di daerah yang didudukinya, serta memelihara kontak di kalangan sel-sel tidur ISIS.
Sekitar 5.000 petempur pimpinan Kurdi Suriah terlibat dalam operasi itu, yang menyerbu sekitar 80 lokasi, kata jubir pasukan Kurdi Farhad Shami.
Pasukan asing yang tergabung dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat memberikan dukungan udara, pengintaian, serta pengumpulan informasi intelijen, imbuh Shami.
Sebelum operasi terakhir ini, pada akhir Desember 2022 pasukan Kurdi menarget sel-sel ISIS di Al-Hol dan Tal Hamis, menyusul serangkaian serangan oleh kelompok bersenjata itu.
US Central Command mengatakan sebanyak 215 petempur ISIS ditangkap tahun lalu dan 466 lainnya terbunuh di Suriah.
Saat ini sekitar 900 personel militer Amerika Serikat ditempatkan di Suriah.*