Hidayatullah.com—Seorang ahli di Inggris memperingatkan bahwa tingkat IQ manusia telah menurun selama 50 tahun terakhir dan ukurannya menyusut karena pola makan yang tidak seimbang, lapor surat kabar Daily Star.
Direktur Institut Kimia Otak dan Nutrisi Manusia Inggris, Profesor Michael Crawford, mengatakan penurunan tingkat IQ berisiko memicu situasi berbahaya yang dapat membawa bencana bagi umat manusia. Menurutnya, situasi ini sebagian besar terjadi akibat kegagalan manusia mengonsumsi minyak ikan dalam jumlah yang cukup.
“IQ manusia telah menurun sejak tahun 1970 dan itu tidak lucu karena jika terus berlanjut, berisiko menyebabkan bencana besar,” ujarnya dalam webinar yang baru-baru ini diadakan oleh Food for the Brain Foundation di Inggris. “Penyebab situasi ini adalah pentingnya malnutrisi yang tidak diperhatikan.”
Crawford menambahkan, tidak ada pemerintah yang memiliki rekomendasi bagus tentang otak manusia dalam kaitannya dengan pertumbuhan tubuh manusia.
Menurutnya, rata-rata ukuran otak manusia modern sekarang ini sekitar 17 persen lebih kecil dari organ pada zaman nenek moyang. “Tidak hanya IQ yang menurun, ada juga bukti yang sangat baik dari penurunan ukuran otak.”
“Yang dipertaruhkan adalah masa depan anak-anak kita dan anak-anak mereka,” jelasnya.
Sebuah studi besar-besaran yang dilakukan oleh sebuah lembaga di Indonesia menemukan bahwa hampir dua juta anak memiliki masalah perkembangan mental, namun kondisi ini tidak terjadi di desa nelayan.
Crawford mengatakan bahwa membuktikan pentingnya bagi wanita untuk menjaga pola makan makanan laut yang kaya akan omega-3, yang dapat membantu perkembangan otak bayi melalui ASI.
Omega-3 tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia dan harus dikonsumsi dalam makanan sehari-hari. Secara umum, omega-3 memiliki banyak manfaat kesehatan seperti mengurangi risiko penyakit jantung, mencegah depresi, dan mencegah beberapa jenis kanker.
Ini juga tersedia dari berbagai sumber, baik hewani maupun tumbuhan, namun omega-3 paling kaya pada sumber daya ikan laut dalam seperti tuna, ikan todak, sarden, ikan buntal, dan ikan teri.*