Hidayatullah.com—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada hari Jumat menegaskan bahwa mereka memantau dengan cermat munculnya varian baru Covid-19 dengan sejumlah besar mutasi.
Sebuah buletin tentang pandemi Kamis malam memberi tahu WHO mengklasifikasikan BA.2.86 sebagai di bawah pengawasan (VUM) setelah subvarian Omicron memiliki lebih dari 30 lonjakan protein.
“Dampak mutasi BA.2.86 belum diketahui secara detail dan penilaian komprehensif sedang dilakukan,” kata WHO, seraya menambahkan juga memantau lebih dari 10 varian.
Sejauh ini, subvarian Omicron telah diidentifikasi di ‘Israel’, Denmark, dan AS.Pada hari Kamis, Moderna mengumumkan data studi pendahuluan yang menunjukkan vaksin Covid-19 mereka yang diperbarui efektif pada subvarian Eris dan Fonax, yang memicu lonjakan kasus baru-baru ini di beberapa negara.
Pfizer juga mengatakan vaksin terbaru mereka juga menunjukkan aktivitas penetralan terhadap subvarian Eris melalui uji coba baru-baru ini.
Awal bulan lalu, WHO mengklasifikasikan EG.5 sebagai ‘varian yang memprihatinkan’ karena takut mutasi virus dapat membuatnya lebih parah dan menular. Laporan terbaru antara 17 Juli dan 13 Agustus, lebih dari 1,4 juta kasus baru Covid-19 telah teridentifikasi dan lebih dari 2.300 kematian telah tercatat.
Per 13 Agustus, lebih dari 769 juta kasus Covid-19 telah dikonfirmasi dan lebih dari 6,9 juta kematian telah dilaporkan di seluruh dunia.*