Hidayatullah.com—Wabah Ebola kembali merebak, kali ini telah membunuh 59 orang di Republik Guinea dan sudah mencapai ibukota Conakry.
Unicef mengatakan, demam disertai pendarahan itu menyebar dengan cepat dari wilayah selatan Guinea, ratusan kilometer jauhnya.
Hingga saat ini sedikitnya 59 dari 80 orang yang terinfeksi virus Ebola di negara Afrika Tengah itu telah meninggal dunia,” kata Unicef dalam pernyataannya dikutip AFP.
“Beberapa hari terakhir demam berdarah mematikan itu telah menyebar cepat dari masyarakat di Macenta, Gueckedou dan Kissidougou ke ibukota Conakry,” kata Unicef.
Sedikitnya 3 korban keganasan virus itu adalah anak-anak.
“Kami mendapatkan hasil pertama dari Lyon kemarin yang menginformasikan bahwa kehadiran virus Ebola adalah penyebab wabah ini,” kata pejabat kementerian kesehatan Sakoba Keita kepada AFP Sabtu (22/3/2014).
Menurut WHO, wabah Ebola pertama kali muncul di desa-desa pedalaman Afrika Barat dan Tengah dekat hutan hujan tropis.
Gejala dari penyakit itu berupa diare dan muntah-muntah disertai pendarahan di luar dan dalam tubuh.Wabah Ebola pertama diyakini imuncul tahun 1976 di Republik Demokratik Kongo.
Beberapa tahun terakhir wabah Ebola dilaporkan terjadi di Uganda dan Republik Demokratik Kongo.
Analis mengatakan, menurut catatan tidak pernah ada wabah Ebola di Republik Guinea sebelumnya.
Organisasi kemanusian Medecins Sans Frontieres (Dokter Tanpa Batas) hari Sabtu mengatakan akan memperkuat timnya di Guinea dan mendatangkan 33 ton obat-obatan serta perlengkapan isolasi dari Belgia dan Prancis.
Menurut WHO, virus Ebola menjangkiti populasi manusia melalui kontak dengan hewan-hewan yang terinfeksi seperti simpanse, gorila, kelalawar buah, monyet, antelope hutan dan landak.
Ebola sangat mematikan, sebab tingkat kematiannya mencapai 90% di kalangan orang yang terinfeksi virus tersebut.*