Hidayatullah.com– Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tidak akan mengirimkan tim untuk meneliti fenomena crop circle.
“Kita tidak akan mengirim tim dan meneliti ke sana (Sleman) karena itu bukan fenomena antariksa dan fenomena alam. Dugaan kuat kita itu rekayasa manusia,” ujar Profesor Riset Astronomi LAPAN, Thomas Djamaluddin, kepada detikcom, Senin (24/1).
Para ahli meyakini crop circle di persawahan Dusun Jogomangsan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, DIY, adalah karya manusia.
“Itu rapi sekali, polanya seperti dibuat,” katanya.
Thomas menceritakan, di Inggris crop circle yang ada sebagian besar adalah buatan manusia. Karena memang sepengetahuan dia, membuat sebuah crop circle itu bukanlah hal yang terlalu sulit jika memang sudah terampil.
Tornado
Sebagaimana beberapa hari ini media disibukkan dengan lambang misterius yang diduga warga berasal dari pendaratan pesawat Unidentified Flying Object (UFO), yang muncul di Sleman, Jogjakarta.
Crop circle ini sempat menghebohkan masyarakat Dusun Jogomangsan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, DIY Mereka heran melihat lingkaran simetris di sawah milik Ngadiran dkk, padahal lingkaran itu belum ada pada hari sebelumnya.
Tak banyak warga yang tahu proses pembentukan lingkaran aneh berdiameter 70 meter ini. Namun seorang anak kecil sempat melihat ada pusaran angin puting beliung yang membentuk lingkaran aneh ini.
Ahli fisika dari Universitas Michigan, AS, Delon Smith, pernah menuturkan bahwa angin tornado adalah sebab utama yang menyebabkan lingkaran aneh itu. Melalui risetnya dia mendapati bahwa sejumlah besar lingkaran aneh di ladang gandum yang muncul di sisi gunung, dan tempat seperti ini adalah tempat yang mudah membentuk angin tornado. *