Hidayatullah.com—Popularitas Twitter telah melonjak di Dunia Arab selama setahun terakhir. Hal tersebut terungkap dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Kamis (24/11/2011) di Paris, Prancis.
Dalam penelitian tersebut terungkap, twitter memiliki peran kunci dalam revolusi “Arab Spring”. Pesan Twitter, atau tweets, dalam bahasa Arab meroket dari 99.000 sehari pada Oktober 2010, menjadi lebih dari dua juta pada bulan lalu. Jumlah tersebut berdasarkan pantauan media sosial Semiocast, yang dituangkan dalam laporan mengenai penelitian tentang bahasa yang paling populer digunakan pada situs populer.
Bahasa Arab menepati urutan kedelapan terpopuler pada situs microblogging itu. Di mana pengguna meninggalkan pesan singkat tidak lebih dari 140 karakter.
Penduduk berbahasa Arab menggunakan Twitter, Facebook dan situs jejaring sosial lainnya untuk menuliskan pemberontakan di Timur Tengah dan Afrika utara baru-baru.
“Dengan kejadian-kejadian terakhir, Twitter telah tumbuh sangat cepat di Tengah Timur,” kata laporan itu dikutip Antara.
Tokoh blogger termasuk Lina Ben Mhenni, seorang wartawan Tunisia yang menggambarkan pemberontakan melawan rezim Zainal Abidin Bin Ali, dan eksekutif Google Wael Ghonim, yang merupakan inspirasi sentral untuk demonstran di Tahrir Square, Kairo, dipuji karena penggambaran “real time” peristiwa mereka lewat situs tersebut.
Bahasa Inggris tetap menjadi bahasa utama dari Twitter. Sebab, digunakan lebih dari 70 juta tweets setiap harinya. Namun, jumlah presentasenya jauh lebih kecil dari jumlah harian global tweets, yang turun lebih dari 60 persen pada 2009, dan berada di bawah 40 persen dua tahun kemudian.
Tweets dalam bahasa Jepang– bahasa yang paling populer kedua di Twitter–tercatat 14,2 persen dari total harian, turun dari 19 persen tahun lalu. Sebaliknya jumlah tweets dalam bahasa Thailand telah berlipat-lipat dengan 470 persen. Sekitar setengah juta tweets dalam bahasa China dibuat ke situs setiap harinya, meskipun ada larangan penggunaan Twitter di negeri ini.
Studi ini mencakup sampel dari 5,6 miliar tweets, atau 10 persen dari tweets global, dikumpulkan antara 1 Juli 2010 hingga 21 Oktober 2011 dalam 61 bahasa.*