Hidayatullah.com—Bertempat di Google X, Mountain View, hari Rabu (28/10/2015), rombongan operator dan Menkominfo menemui pendiri Google, Sergey Brin.
Rombongan CEO operator asal Indonesia yang dibawa Menkominfo menemui Google adalah: CEO Telkomsel Ririek Adriansyah, CEO Indosat Alexander Rusli serta CEO XL Axiata Dian Siswarini.
Mereka ditemui di markas Google X, Mountain View, California, Amerika Serikat.
Kehadiran tamu-tamu pejabat Indonesia ini dalam rangka kerjasama uji teknis balon pintar Google, mulai 2016. Dengan kerjasama ini, balon-balon Google akan menghadirkan akses internet di area tertentu.
Project Loon di Indonesia akan fokus pada menghadirkan akses internet di wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau infrastruktur telekomunikasi.
“Sesekali, berada di luar jangkauan komunikasi adalah hal yang baik. Namun untuk mereka yang tak terjangkau telekomunikasi setiap harinya, hal ini menjadi kelemahan dan kesulitan,” ujar Sergey Brin dikutip Kompas.
Menariknya, meski yang bertamu adalah para pejabat tinggi mewakili Negara besar, Sergey Brin hanya mengenakan celana pendek.
Mengenai perilaku Brin, pengamat telekomunikasi yang juga Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, mengatakan jika itu pertanda kalau Indonesia tidak terlalu diperhitungkan oleh perusahaan digital terbesar di dunia itu. Brin dianggap tidak menghargai kunjungan negara yang sebenarnya berpotensi sebagai pasar bagi Google.
“Di sana memang musim panas. Saya juga lama kerja di Eropa, tapi kalau ada acara formal seperti ini, harusnya pakai pakaian resmi. Ini pertanda bahwa kita lebih membutuhkan mereka, ketimbang mereka membutuhkan Indonesia,” jelas Heru dikutip laman VIVA, Kamis, 29 Oktober 2015.
Kembali menurut Heru, ini artinya, Indonesia yang dianggap membutuhkan bantuan perusahaannya, bukan sebaliknya. Maka dari itu, Brin hanya mengenakan pakaian santai, ketimbang formal.
Padahal, dalam foto tersebut ketiga operator diwakili Presiden Direktur XL Dian Siswarini, Presiden Indosat Alexander Rusli, dan Presiden Direktur Telkomsel Alexander Rusli. Ada juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, bersama beberapa pihak dari Badan Ekonomi Kreatif, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Dewan TIK Nasional yang diwakili Ilham Habibie, dan dari Kementerian Perdagangan.*