Sempuna imanan seorang Muslim saat menghadap Allah dalam keadaan suci, ibarat seorang bayi yang baru lahir dari rahim ibunya
Oleh: KH. Luthfi Bashori
Hidayatullah.com | MENURUT KBBI, Muslim adalah penganut agama Islam. Atau orang yang memilih masuk agama Islam dari hati yang paling dalam, dan meyakini Islam sebagai jalan yang benar.
Jadi Muslim adalah meyakini satu-satunya agama yang benar sedangkan agama yang lain adalah sesat, lantas berserah diri dan bertauhid kepada Allah (tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain), kemudian menjalankan perintah-Nya (yang wajib dan sunnah), meninggalkan larangan-Nya (yang haram dan makruh), dan mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ.
Adapun syarat seseorang menjadi muslim adalah dengan membaca Syahadatain (dua kalimah syahadat) yang menjadi ikrar persaksian dan pengakuan keislamannya:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
“Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul utusan Allah.”
Sedangkan mukmin, adalah seorang muslim yang dapat memenuhi seluruh kehendak Allah, dan memiliki iman yang kuat dalam hatinya. Selain itu, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa mukmin itu tidak serta-merta berarti “orang beriman.”
Namun mukmin adalah orang yang menyerahkan diri agar kehidupannya diatur oleh aturan syariat Islam. Dalam pengertian lain, mukmin juga dapat dikatakan sebagai orang Islam yang memberikan keamanan terhadap muslim lainnya.
Dalam Al-Qur`an dijelaskan yang artinya:
قَالَتِ ٱلْأَعْرَابُ ءَامَنَّا ۖ قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا۟ وَلَٰكِن قُولُوٓا۟ أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ ٱلْإِيمَٰنُ فِى قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِن تُطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَا يَلِتْكُم مِّنْ أَعْمَٰلِكُمْ شَيْـًٔا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah “kami telah tunduk”, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu taat kepada Allah dan rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surah Al-Hujurat, 14).
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tiada suatu perumpamaan pun yang patut aku gambarkan mengenai keadaan seorang mukmin yang keluar dari dunia (meninggal) kecuali seperti seorang bayi yang keluar dari Rahim ibunya, yaitu dengan melalui jalan keluarnya dan dari kegelapan Rahim menuju ke dunia yang terang.” (HR. Imam Hakim).
Keutamaan seorang muslim yang sempurna keimanannya, maka tatkala ia meninggal dunia, Allah akan menghapus segala dosa yang pernah ia perbuat, baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja, baik yang ia sadari maupun yang tanpa sepengetahuannya, selagi sempuna keimanannya maka ia akan menghadap Allah dalam keadaan suci, ibarat seorang bayi yang baru lahir dari rahim ibunya.*
Pengasuh Pondok Pesantren Ribath Al-Murtadla Al-Islami, Singosari, Malang