AL HAFIDZ MUHAMMAD BIN ABDISSALAM AL BIKANDI adalah salah satu guru Imam Al Bukhari. Suatu saat beliau menghadiri majelis imla` hadits. Saat itu syaikh di majelis tersebut mendiktekan hadits namun tiba-tiba pena Al Bikandi patah. Khawatir tidak ada kesempatan lagi untuk mencatat, beliau akhirnya mencari cara agar segera memperoleh pena. Tak lama kemudian beliau berteriak, ”Saya mau beli pena dengan harga satu dinar!” Saat itu, banyak pena disodorkan kepada beliau. (Umdah Al Qari, 1/165).
Kini, satu dinar emas, kalau dikurskan ke rupiah kurang lebih senilai 2,1 juta. Al Bikandi rela kehilangan uang sebesar itu, sebenarnya bukan untuk membeli pena, tapi, agar beliau memperoleh kesempatan mencatat hadits. Mereka berdua memilih kehilangan sekeping dinar emas daripada kehilangan kesempatan menulis hadits./Hidayatullah.com