Dikala Imam As Syafi dalam keadaan lemah karena sakit, seorang penguasa Mesir menjenguknya. “Wahai As Syafi’i, apakah nikmat sakit selain banyaknya orang yang menjenguk?”
“Wahai saudaraku, apakah nikmat sakit selain mengharap pahala dari sakit dan sesunggunhnya ia merupakan penghapus dosa?” Jawab Imam As Syafi’i.
Di kesempatan lainnya, Imam As Syafi’i menyatakan kepada Rabb-nya ketika ia sakit,”Jika hal ini menjadikan Engkau ridha maka tambahkanlah sakit ini”.
Hingga suatu saat seorang ahli ibadah Idris Al Khaulani mendengar pernyataan Imam As Syafi’i tersebut dan beliau pun mengirim utusan dan menyampaikan,”Wahai As Syafi’i aku dan dirimu bukanlah manusia ahli musibah”.
“Wahai Idris Al Khaulani, berdoalah untukku”, balas Imam As Syafi’i.* (Manaqib Imam As Syafi’i li Al Baihaqi, 2/174, 160)