IMAM HASAN AL BASHRI suatu saat menjenguk tetangga beliau seorang Majusi yang saat itu sakit keras. Meski penganut Majusi tetangga itu banyak melakukan kebaikan hingga Imam Hasan Al Bashri menginginkan agar ia wafat dalam keadaan Muslim.
Di saat Imam Hasan Al Bashri menjenguk, tetangga Mujusi tersebut menyebut-nyebut bahwa ia tidak memiliki bekal mati padahal neraka telah menantinya. Sehingga Imam Hasan Al Bashri menyampaikan,”Kenapa engkau tidak menjadi Muslim hingga engkau selamat?”
Si tetangga menyampaikan,”Sesungguhnya kunci masih di kekuasaan Maha Pembuka sedangkan gembok berada di sini”, sambil ia menunjuk ke dada.
Akhirnya Imam Hasan Al Bashri berdoa,”Wahai Tuhanku, Tuanku serta Pelindungku jika engkau telah mengetahui bahwa Majusi ini memiliki kebaikan maka segerakanlah ia bersama kebaikan sebelum berpisah dengan ruhnya”.
Kemudian si tetangga pun sadar dan menyampaikan,”Wahai Syeikh sesungguhnya Yang Maha Pembuka telah mengirim kuncinya melalui utusannya yang berada di samping kananmu. Saya bersaksi bahwa tidak ada ilah yang patut disembah kecuali Allah dan aya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.
Setelah itu ruh pun keluar dari jasad si tetangga dalam keadaan husnul khatimah. (lihat, Bahr Ad Dumu’ karya Ibnu Al Jauzi hal. 38)