Perempuan gembira Hatim tidak mendengar suara kentutnya, hingga sejak itu nama al Asham (yang tuli) melekat padanya
Hidayatullah.com | ADALAH Abu Abdurrahman Hatim bin Alwan dengan gelar Al Asham. Ada juga yang mengatakan bahwa namanya Hatim bin Yusuf, merupakan salah seorang pemuka para guru (syeikh) di Tanah Khurasan dan murid dari Imam Syaqiq al-Balkhy.
Diceritakan bahwasanya suatu hari datang seorang perempuan yang menanyakan suatu permasalanan pada Hatim. Kemudian tepat pada saat itu, terdengarlah suara kentut si perempuan cantik, yang membuatnya merasa malu.
Hatim pun berkata, Keraskan suaramu, wahai perempuan. Hal ini, seolah-olah Hatim memperlihatkan bahwa dirinya merupakan seorang tuli di hadapan si perempuan.
Setelah itu, perempuan itu merasa gembira dan mengatakan bahwa Hatim tidak mendengar suara kentutnya tadi. Semenjak peristiwa itulah, nama Ash Shamam (yang tuli) melekat pada diri Hatim.
Hatim al Asham bercerita. “Ketika waktu pagi tiba, setan datang dan bertanya padaku, Apakah yang akan engkau makan, apa pula yang akan engkau pakai, dan di mana kamu akan tinggal? Aku pun menjawab, Aku akan mermakan kematian (artinya, aku akan mencicipi rasa pahit dari kematian) dan aku juga akan memakai kafan serta tinggal (berdiam) di alam kubur. Setelah mendengar jawabanku, maka setan berlari menjauh dariku.” (Syeikh Nawawi al-Bantani, Kitab Nashaihul Ibad, penterjemah Yayah Auliyatul Faizah)