Salah satu keutamaan shalat bisa menghapus dosa laksana air yang menghapus kotoran di tubuh kita saat kita mandi
Hidayatullah.com | ADA banyak keutamaan shalat yang telah banyak diungkap dalam Al-Quran dan As Sunnah. Setidaknya hal ini tergambar dalam pesan yang disampaikan Rasulullah ﷺ kepada Muadz bin Jabal saat beliau mengutus Muadz berdakwah ke negeri Yaman.
(( إِنَّكَ تَأْتِي قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ، فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهَ – وفي رواية: إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوْا اللهَ- فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْكَ لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْكَ لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْكَ لِذَلِكَ فَإِيَّاكَ وَكَرَائِمَ أَمْوَالِهِمْ، وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ ))
“Sungguh kamu akan mendatangi orang-orang ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) maka hendaklah pertama kali yang harus kamu sampaikan kepada mereka adalah syahadat La Ilaha Illallah –dalam riwayat yang lain disebutkan: “supaya mereka mentauhidkan Allah”- jika mereka mematuhi apa yang kamu dakwahkan, maka sampaikan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam, jika mereka telah mematuhi apa yang telah kamu sampaikan, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka zakat, yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang-orang yang fakir. Dan jika mereka telah mematuhi apa yang kamu sampaikan, maka jauhkanlah dirimu dari harta pilihan mereka, dan takutlah kamu dari doanya orang-orang yang teraniaya, karena sesungguhnya tidak ada tabir penghalang antara doanya dan Allah.” (HR: Bukhari dan Muslim).
Dari seruan ini kita bisa paham bahwa shalat menjadi kewajiban kedua yang harus didakwahkan kepada masyarakat setelah syahadat. Saking pentingnya kewajiban shalat, sampai-sampai Rasulullah ﷺ mengumpamakannya sebagai tiang agama, sebagai mana pesan beliau juga kepada Mu’adz bin Jabal. Kata beliau, “Inti (pokok) segala perkara adalah Islam, dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat,” (Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dengan demikian, jika shalat tak ditegakkan, maka robohlah agama, tak tampak lagi bedanya manusia yang Muslim dan non-Muslim. Pantas bila Rasulullah ﷺ berkata bahwa shalat menjadi batas pemisah antara keislaman dengan kekufuran. Sabda beliau ﷺ, sebagaimana disampaikan oleh Jabir, “Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kufur itu adalah meninggalkan shalat.” (Riwayat Muslim).
Imam Nawawi juga menyebutkan, “Jika seseorang meninggalkan shalat, maka tidak ada antara dirinya dan kesyirikan itu pembatas, bahkan ia akan terjatuh dalam syirik,” (Syarh Shahih Muslim).
Keutamaan shalat lainya:
Dari Buraidah, ia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda,
«العَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ»
“Perjanjian yang mengikat antara kami dengan mereka adalah shalat. Barang siapa yang meninggalkannya, maka ia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Hibban, dan Hakim).
Di samping itu, ada beberapa hadits yang menunjukkan keutamaan shalat yang begitu tinggi. Salah satunya dari Abdullah bin Mas’ud, ia pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, “Apakah amalan yang paling afdhal (terbaik), wahai Rasulullah?”
Rasulullah ﷺ menjawab, “Shalat pada waktunya.”
Ibnu Mas’ud lanjut bertanya, “Lalu apa lagi?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.”
Ibnu Mas’ud bertanya kembali “Lalu apa lagi?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Jihad di jalan Allah.”
Keutamaan shalat lainnya, bisa mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Allah Ta’ala menyatakan hal ini dalam al-Qur’an surat Al-Ankabut [29] ayat 45;
ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Quran) dan dirikanlah shalat! Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: Al-Ankabut [29]: 45).
Selain itu, keutamaan shalat lainya bisa menghapus dosa laksana air yang menghapus kotoran di tubuh kita saat kita mandi. Hal ini diungkapkan oleh Jabir bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Shalat (fardhu) yang lima waktu itu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir melimpah di depan pintu rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali.” (Riwayat Muslim).
Shalat juga akan menjadi penyelamat di akhirat kelak bagi mereka yang melaksanakannya. Rasulullah ﷺ bersabda sebagaimana disebutkan oleh ‘Abdullah bin ‘Amr, “Barangsiapa menjaga shalat lima waktu, maka shalat itu akan menjadi cahaya, bukti, dan keselamatan baginya pada hari kiamat kelak. Barangsiapa tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Dan pada hari kiamat kelak, orang yang tidak menjaga shalatnya akan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf,” (Riwayat Ahmad dalam kitab al-Musnad).
Bahkan, keutamaan shalat akan menempatkan seseorang di surga bersama Rasulullah ﷺ . Ini juga diungkapkan oleh Rasulullah ﷺ kepada Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami, ketika sahabatnya itu bermalam di rumah beliau ﷺ.
Dari Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami radhiyallahu’anhu, beliau berkata;
” كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ ، فَقَالَ لِي : سَلْ ، فَقُلْتُ : أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ ، قَالَ : أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ ، قُلْتُ : هُوَ ذَاكَ ، قَالَ : فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ “. رواه مسلم في ” صحيحه“(489).
“Aku pernah bermalam bersama Rasulullah ﷺ, lalu aku menyiapkan air wudhu` dan keperluan beliau. Lalu beliau ﷺ bersabda kepadaku, ‘Mintalah sesuatu!’ Maka sayapun menjawab, ‘Aku meminta kepadamu agar memberi petunjuk kepadaku tentang sebab-sebab agar aku bisa menemanimu di Surga’. Beliau menjawab, ‘Ada lagi selain itu?’. ‘Itu saja cukup ya Rasulullah’, jawabku. Maka Rasulullah bersabda, ‘Jika demikian, bantulah aku atas dirimu (untuk mewujudkan permintaanmu) dengan memperbanyak sujud (dalam shalat).” (HR: Muslim, no. 489). Wallahu a’lam.*/Mahladi
Selain artikel keutamaan shalat, artikel lain bisa diklik di sini