Oleh: Nugra – Abu Fatah
SURIAH (Syiria) salah satu negeri tertua dalam sejarah peradaban manusia, dan telah menyaksikan konflik antar imperium dari masa ke masa.
Sebelum lahirnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam, Suriah telah menjadi medan pertempuran besar antara Romawi dan Persia. Satu ronde dimenangkan Romawi dan satu ronde dimenangkan Persia dalam perang besar. Hal tersebut bahkan direkam al-Quran.
Empat tahun setelah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam wafat, Suriah kembali menjadi saksi kemenangan pasukan Muslim di bawah komando Khalid dan Abu Ubaidah. Pasukan dan kekuasaan Bizantium (Romawi Timur) pimpinan Heraklius harus angkat kaki selama-lamanya dari tanah Suriah dan sekitarnya.
Empat abad berikutnya, pada abad ke 11, Perang Salib bergejolak lagi di tanah Suriah hingga Palestina. Puluhan ribu jiwa jadi korban. Sepanjang Aleppo (Halab) di utara hingga Damaskus-Palestina di selatan.
Sempat bernafas sebentar setelah kemenangan Shalahuddin Al Ayyubi, 2 abad berikutnya, Pasukan Tartar (Mongol) datang dari timur pada abad ke 13.
Kembali puluhan ribu jiwa menjadi korban sepanjang Baghdad di timur hingga Damaskus di barat. Suriah mencekam belasan tahun lamanya hingga kombinasi Saifuddin Qutuz dan Baybar menghancurkan pasukan Mongol, satu-satunya pasukan di dunia yang berhasil menghancurkan tentara Mongol.
Seabad kemudian keturunan Mongol dari Asia Tengah Samarkand, Timurlenk, menjadi bencana berikutnya menumpahkan puluhan ribu nyawa dari Samarkand hingga Suriah-Turki.
Dua abad lamanya Suriah damai dalam kekuasaan tangan besi Mamalik sampai kedatangan Turki Utsmaniah menyapu bersih seluruh kekuatan dari Suriah hingga Mesir dan Afrika Utara serta membendung Safawi (Syiah Iran) di timur Baghdad pada abad ke 16.
Di bawah kedaulatan Turki Utsmaniah, Suriah damai selama 4 abad sampai kedatangan bangsa penjajah dari Eropa pada abad ke 20 melalui politik adu domba dan pecah belah sesama Muslim.
Kini, Suriah kembali menjadi arena perang besar yang mempertemukan dua imperium besar, blok barat (AS-Eropa) dan blok timur (Rusia-Iran-China) di tengah berjuang blok Arab (Arab-Turki).
Ke depan Suriah pun akan menjadi saksi kedatangan Dajjal dan Nabi Isa As. Konflik akhir zaman meledak di tanah Suriah. Janji ini sudah banyak termaktub banyak dalam riwayat yang shahih. Hanya saja, nubuwah akhir zaman ini hanya akan bisa dibaca oleh mereka yang memiliki mata-hati dan keimanan. Wallahu a’lam.*
Penulis buku “Panglima Surga”. Twitter, @nugrazee