“…SUBHANALLAH alhamdulillah
Wa laa ilaaha illallah
Dzikir pagiku menjelang hari
Sambutlah bahagia seindah semesta
Dzikir pagiku iringi langkahku
Moga awal yang indah
Untuk hari yang penuh berkah…”*
Berdzikir memang tak sebatas di pagi hari, tak dikungkungi berbagai dimensi. Tapi pagi, adalah saat dimulainya hari. Saat manusia dan makhluk-makhluk lainnya mulai berpacu mengais rezeki.
Pagi adalah waktu istimewa. Simbol kegairahan, kesegaran, dan semangat. Sampai-sampai, Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berdoa, “Ya Allah, berkahilah umatku di pagi hari….” (HR Abu Dawud 2239). [Baca: 4 Sebab Imam As Syafi’i Awalkan Sarapan]
Tampak mentari pagi mulai menyinari di balik kubah sebuah masjid di pertigaan Kalibata-Dewi Sartika, Jakarta Timur, Rabu (07/10/2015).
Gambar diambil hidayatullah.com dari Jl Raya Kalibata, sekitar pukul 06.13 WIB. Saat itu sebagian besar jalan raya di Ibukota mulai disesaki kendaraan.
*(Potongan nasyid Dzikir Pagi milik Edcoustic)