TENTU pembaca tahu jika ustadz yang dikenal dengan majeliz zikirnya, KH Arifin Ilham, punya ribuan jamaah. Pernah menghadiri pengajian atau acara serupa yang diisi olehnya?
Atau lihat saja foto-foto majelisnya yang banyak tersebar di internet. Di situ terlihat berjubelnya jamaah Arifin Ilham di berbagai masjid dan tempat lainnya.
Tapi suasana berbeda terjadi belakangan ini, seperti tampak dalam foto yang dijepret hidayatullah.com pada Selasa, 9 Rabiuts Tsani 1437 (19/01/2016) lalu.
Pagi itu, pengajian sang ustadz terlihat sepi. Yang hadir hanya segelintir jamaah mayoritas wanita. Itu pun berlangsung bukan di tempat yang kelihatan layak untuk dipakai pengajian. Mereka hanya berlantaikan hamparan karpet seadanya di atas semen berdebu.
Jangan heran!
Tempat itu adalah Masjid Az-Zikra, yang sedang dibangun satu paket dengan pembangunan Pondok Pesantren Al-Qur’an dan Sunnah Az Zikra. Pesantren ini terletak di Desa Cibadung, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pengajian itu pun bukan pengajian “resmi” yang biasa digelar Majelis Az-Zikra dengan jamaah ribuan.
Para Muslimah itu merupakan anggota sebuah majelis taklim di Kuningan, Jakarta. Kedatangan mereka, selain mendengarkan tausiyah dari Arifin Ilham, juga bermaksud menengok pesantren itu.
Ada lagi tujuan lain, yaitu menyalurkan langsung infaq untuk pembiayaan pembangunan Az-Zikra yang telah berjalan setahunan ini.
Selama proyek pembangunan, Arifin Ilham rutin ke Gunung Sindur setiap Selasa. Setiap kunjungannya ke sini, para jamaahnya kerap datang bergantian dengan tujuan nyaris serupa. Terutama ingin menyumbang. Bukan cuma Selasa, tapi setiap hari.
Menurut Arifin Ilham, bentuk bantuannya bervariasi, mulai uang tunai, perhiasan seperti cincin berbatu akik, kendaraan, hingga logam mulia.
“Ada yang mau nyumbang (mobil) Pajero,” ujarnya kepada hidayatullah.com dan puluhan wartawan yang menyambanginya. [Baca: Tantang Wartawan Main Futsal, Seragam Arifin Ilham “Bernilai Spiritual”]
Selasa itu, salah seorang dari jamaah pengajian itu menyerahkan langsung beramplop-amlop uang tunai. “Ini dari majelis taklim, ustadz, dan ini dari pribadi,” ujarnya seraya menjejali kedua tangan Arifin Ilham dengan amplop.
Selain itu, disumbangkan pula sebatang emas bersertifikat senilai sekitar Rp 6 juta.
Az-Zikra Gunung Sindur dibangun di atas tanah seluas 12,5 hektar, wakaf dari seorang mualaf China. Selama ini pembangunannya sudah menghabiskan dana Rp 26 miliar.
Dana sebanyak itu, kata dia, berasal dari donasi masyarakat. Per bulan pun bisa terkumpul donasi hingga Rp 3 miliar.
“Dari kemarin sampai sekarang (Selasa itu. Red) sudah terkumpul Rp 300 juta,” ujarnya di sela-sela melayani para tamu yang datang silih berganti.
Para penyumbangnya pun dari berbagai kalangan. Mulai “orang berduit” sampai “masyarakat pinggiran”.
“Ada tukang ojek setiap Selasa atau Senin pagi mengantar (sumbangan) Rp 20 ribu,” ungkapnya menyatakan kesalutannya.
Ia mengaku, berkat dukungan umat itulah, pembangunan Az-Zikra Gunung Sindur terus berjalan hingga kini. Ditarget, pesantren itu Insya Allah selesai pada 1 Muharram mendatang.
Kelak, jika pembangunannya rampung, pengajian Arifin Ilham di sini diperkirakan jauh lebih ramai dibanding yang terlihat dalam foto tersebut. Dan semoga syiar dakwah Islam pun semakin meluas lagi. Semoga begitu ya, Ustadz!*
![Tausiyah Arifin Ilham. [Foto: Syakur]](https://hidayatullah.com/engine/files/2016/01/2642-arifin-ilham-az-zikra-gunung-sindur-by-syakur.jpg)