Hidayatullah.com— Puluhan ulama dan tokoh Islam yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Syiah (ANAS) hari Selasa, (26/08/2014) mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia pusat di Gedung MUI Jalan Proklamasi No. 51, Menteng, Jakarta Pusat guna mendukung lembaga itu mengeluarkan fatwa tentang Syiah.
Kunjungan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANAS) merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syiah (ANAS) pada 22 April 2014 di Bandung.
Aliansi Nasional Anti Syiah (ANAS) menyatakan bahwa dari sisi manapun seluruh Syiah adalah sesat menyesatkan. Baik itu dari sisi syariah dan akidah, Syiah tetaplah sesat.
“Dari sisi manapun, syariah dan akidah, Syiah tetaplah sesat,” ucap perwakilan ANAS di kantor MUI Pusat Jakarta, Selasa (26/08/2014).
“Kita jangan terjebak dengan Syiah. Di dalam MUI pun ada indikasi orang-orang Syiah duduk di sana,” tambah Habib Ahmad Zein Al-Kaff, A’wan PW NU Jatim.
ANAS pun menyampaikan, bahwa keberadaan mereka (Syiah) sudah sangat mengkhawatirkan di tengah masyarakat. Mereka melakukan kamuflase seakan menjadi bagian dari Islam, padahal mereka sedang mendoktrin masyarakat agar membenci sahabat-sahabat nabi.
ANAS mengingatkan kepada MUI, bahwa jika fatwa penyesatan terhadap Syiah tidak segera dikeluarkan, ANAS khawatir akan menjadi bom waktu bagi umat Islam yang paham akan bahaya Syiah.
Kunjungan ini disambut baik oleh MUI. KH. Ma’ruf Amin selaku Wakil Ketua Umum MUI pusat.
Dalam sambutannya, KH Ma’ruf menegaskan MUI telah mengeluarkan keputusan terkait faham Syiah.
Dirinya mengaku belum ada fatwa terkait aliran Syiah di tingkat nasional, tetapi di tingkat daerah MUI sudah mengeluarkan fatwa akan kesesatan aliran Syiah.
ANAS menyerahkan surat secara resmi kepada MUI agar segera mengeluarkan fatwa sesat. Surat diterima langsung oleh Kiai Ma’ruf Amin selaku perwakilan MUI.
Ikut hadir dalam audiensi ini, Habib Zein al-Kaff (Pengurus PWNU Jawa Timur), KH. Athian Ali, KH. Abdullah Syafei, Hartono Ahmad Jaiz, Farid Ahmad Okbah, Ahmad Rofii, Al-Khattath, KH. Ali Karrar, KH. Said Abd. Shamad, Anung Al-Hamat, perwakilan ormas-ormas Islam dan pengurus MUI daerah.*