Hidayatullah.com–Acara konferensi pers puluhan ulama Aliansi Nasional Anti Syiah (ANAS) yang diadakan di kantor MUI Pusat pada Selasa (26/08/2014) dan dihadiri oleh beberapa perwakilan MUI daerah di Indonesia.
Dalam silaturrahmi ke Kantor MUI Pusat ini, menyepakati agak MUI Pusat diharapkan segera mengeluarkan fatwa dengan berani.
“MUI Pusat harus berani keluarkan fatwa sesat terhadap Syiah,” MUI perwakilan Jawa Timur menyampaikan. Ia pun menyatakan, bahwa indikasi MUI Pusat diduduki pembela Syiah itu ada. Sebab itu MUI Pusat segera bersihkan diri.
“Kita jangan terjebak dengan Syiah. Di dalam MUI pun ada indikasi orang-orang Syiah duduk di sana,” tambah salah satu Habib Ahmad Zein al-Kaff.
Kesesatan Syiah pun diamini salah satu perwakilan anggota MUI dari Madura. Ia menyatakan bahwa saat ini Syiah sudah mengakar sangat jauh.
“Syiah sudah meng-Indonesia,” sampainya tegas.
Dengan menyebarnya paham Syiah di Indonesia yang secara masif, MUI Pusat pun diharapkan tidak ada abu-abu dalam menyikapinya. Selain nanti dianggap tak punya pendirian, mereka (Syiah) akan senang melihat MUI Pusat tak tegas.
“Syiah sangat senang dengan MUI yang bersikap abu-abu,” ucap salah satu ulama perwakilan tokoh asal Sulawesi sambil menunjukkan fakta bahwa di daerahnya telah menyebar paham Syiah.
Salah satu perwakilan MUI daerah juga mengemukakan bahwa ormas-ormas Islam yang terindikasi paham Syiah agar segera diperingatkan. Sebab ia berkeyakinan Syiah awalnya menjelma melalui ormas.
“IJABI itu Syiah. Awalnya ormas,” ucapnya seorang perwakilan MUI daerah.
Ikut hadir dalam audiensi ini, Habib Zein al-Kaff (Pengurus PWNU Jawa Timur), KH. Athian Ali, KH. Abdullah Syafei, Hartono Ahmad Jaiz, Farid Ahmad Okbah, Ahmad Rofii, Al-Khattath, KH. Ali Karrar, KH. Said Abd. Shamad, Anung Al-Hamat, perwakilan ormas-ormas Islam dan pengurus MUI daerah.*