Hidayatullah.com–Anak-anak yang dipaksa keluar dari sekolah oleh teroris YPG / PKK sangat gembira untuk kembali ke ruang kelas mereka di Afrin, Suriah barat laut, dua tahun kemudian.
Dilansir dari Anadolu Agency, Turki telah melakukan proyek renovasi sekolah di Afrin di mana operasi kontra-teror sedang berlangsung.
Kota kecamatan Kecioren di ibukota Turki Ankara telah menyelesaikan renovasi sekolah di sebuah desa. Kotamadya mempelopori proyek serupa di Jarabulus, Suriah di bangun dari Operasi Militer Turki ‘Perisai Eufrat’ di 2016-awal 2017.
Baca: Tentara Turki dan Warga Shalat Jumat Pertama di Kota Afrin
Dinding, lantai dan taman bermain sekolah telah diperbaiki, dan kursi dan meja diganti.
“Anak-anak tidak pergi ke sekolah selama dua tahun karena tekanan dari organisasi teroris PYD / PKK,” kata Uday Ibrahim, seorang guru, kepada Anadolu Agency.
Kelompok milisi PKK telah memaksa sekolah untuk mengajarkan huruf Latin bukan Arab, dan penduduk desa Arab menarik anak-anak mereka keluar dari sekolah.
“Kami berterima kasih kepada Turki karena membuka kembali sekolah-sekolah kami dan menyelamatkan kami dari para teroris di sini,” kata Seyma el-Hasan, seorang siswa berusia 11 tahun.
Turki meluncurkan Operation Olive Branch pada 20 Januari untuk membersihkan kelompok teroris YPG / PKK dan Daesh dari Afrin.
Pada 18 Maret, pasukan yang didukung Turki membebaskan Kota Afrin, yang telah menjadi tempat persembunyian utama bagi PYD / PKK sejak 2012.
Operasi ini sedang dilaksanakan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan PBB, hak membela diri di bawah piagam PBB, dan penghormatan terhadap integritas teritorial Suriah, menurut militer Turki.
Militer juga mengatakan hanya target teror sedang dihancurkan dan “sangat hati-hati” sedang diambil untuk tidak merugikan warga sipil.*/Sirajuddin Muslim