Hidayatullah.com—Nusantara Palestina Center (NPC) dan Pusat Dokumentasi Islam Indonesia (Pusdok) Tamadun menggelar Pameran Internasional Persahabatan Indonesia dan Palestina, Sabtu (9/4/2022) pagi.
Pameran tersebut diadakan di Kantor NPC, serta disiarkan langsung melalui Zoom dan Youtube. Kegiatan ini rencananya dibuka Duta Besar Palestina untuk Indonesia H.E. Zuhair Al-Shun dan Direktur Timur Tengah, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI Bagus Hendraning Kobarsyih, dan Ketua Dewan Pembina NPC Abdillah Onim.
“Saat ini Palestina dalam kondisi kritis. Di Tepi Barat dan Yerusalem satu pekan sebelum Ramadhan terjadi penembakan dan pembunuhan serta pembangunan pemukiman ilegal,” kata Ketua Dewan Pembina NPC Abdillah Onim kepada peserta Pameran Internasional Persahabatan Indonesia dan Palestina via Zoom dari Jalur Gaza.
Dalam sambutannya, ia mengatakan, saat ini Palestina dalam keadaan kritis. Lebih lanjut, Onim mengungkapkan bahwa satu pekan sebelum Ramadhan, telah terjadi penembakan dan pembunuhan serta pembangunan pemukiman ilegal ‘Israel’ di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem.
Selain itu, ekonomi Palestina saat ini menghadapi situasi terburuk yang pernah ada. Krisis di Palestina semakin luas dan dalam, dan membutuhkan solusi yang mendesak.
Onim berpendapat, acara ini dapat menjadi pemantik kesadaran publik tentang isu kemanusiaan di Palestina. Dengan digelarnya pameran ini, menurut Onim dapat mendidik opini publik tentang masalah Palestina dan mendukung kemerdekaan Palestina secara utuh.
“Acara seperti ini sebagai sebuah ajang bergengsi untuk meningkatkan kesadaran publik dalam memberikan dukungan untuk kemerdekaan Palestina,” ucapnya.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI Bagus Hendraning Kobarsyih mengatakan bahwa isu Palestina tetap menjadi prioritas kebijakan luar negeri Indonesia.
Bagus Hendraning Kobarsyih menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina tidak akan pernah surut. “Kemerdekaan Palestina menjadi fokus pemerintah Indonesia,” tegasnya.
Bagus menjelaskan bahwa pameran internasional ini memberi gambaran bagaimana kedekatan Indonesia dan Palestina yang sudah terjalin sejak lama. “Acara ini memberikan gambaran kedekatan antara Indonesia dan Palestina. Menunjukkan kedekatan yang luar biasa antara Muslim Palestina dan Indonesia. Besarnya perhatian Indonesia dari dulu sampai sekarang. Hal tersebut memberikan dampak yang cukup besar dan bisa mempererat serta memahami kondisi satu sama lain,” jelasnya.
Pada pemeran kali ini, barang-barang yang dipamerkan berkenaan dengan para pahlawan Indonesia yang sejak dahulu sudah ikut berkontribusi untuk Palestina. Para pahlawan ini telah banyak melakukan kritik kepada penjajah dan membantu Palestina.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hal ini dibuktikan dalam tulisan-tulisan yang dimuat dalam buku, koran, makalah, dan sebagainya yang bisa dilihat dari pameran yang diadakan NPC dan Tamadun ini.
Founder Pusdok Tamadun, Hadi Nur Ramadhan mengungkapkan bahwa tujuan diadakan pameran tersebut adalah untuk merawat gagasan dan cita-cita bersama para pahlawan Indonesia. Dengan mengetahui bagaimana perjuangan para pahlawan terdahulu, dapat menjadi inspirasi bagi siapa pun untuk ikut melanjutkan perjuangan mereka dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
“Harapannya, acara-acara ini di-support oleh NGO-NGO kepalestinaan sehingga gagasan dan perjuangan-perjuangan para pahlawan bisa makin masif kita lanjutkan,” ujarnya.
Selain pameran internasional, acara juga turut dimeriahkan dengan Seminar Palestina bertema Persahabatan Indonesia dan Palestina yang disampaikan oleh ahli sejarah, Dr. Tiar Anwar Bachtiar.*