Hidayatullah.com—Lembaga intelijen Amerika CIA (The Central Intelligence Agency) disebut melakukan ‘interogasi brutal’ atas tersangka pelaku terorisme sepanjang tahun-tahun setelah serangan 11 September.
Sebuah laporan Komite Intelijen Senat Amerika Serikat menyatakan CIA menyesatkan masyarakat AS terkait efektifitas dari ‘interogasi canggih’.
Interogasi tersebut, menurut laporan Senat, dikelola dengan buruk dari tidak bisa diandalkan.
”Berdasarkan pengertian istilah yang umum, tahanan CIA disiksa,” kata anggota Ketua Komite Intelijen Senat, Dianne Feinstein, dari Partai Demokrat, saat menyampaikan ringkasan laporan, Selasa 9 Desember 2014 dikutip BBC.
Presiden Barack Obama sebelumnya juga mengatakan bahwa berdasarkan pandangannya, teknik yang digunakan sama dengan penyiksaan.
Program interogasi CIA dihentikan Obama ketika menjabat presiden tahun 2009.
Laporan Komite Intelijen Senat yang tebalnya mencapai 6.000 halaman antara lain berisi banyak bukti-bukti namun sebagian tergolong rahasia dan hanya ringkasan 480 halaman saja yang diumumkan.
Pengumuman laporan ini sempat tertunda karena adanya perbedaan pandangan di Washington tentang apa yang bisa diumumkan.
Program interogasi CIA dihentikan oleh Presiden Obama ketika menjadi presiden pada tahun 2009.
Pada masa pemerintahan Presiden George W Bush, operasi CIA atas al-Qaida -yang secara internal dikenal dengan Pengiriman, Penanganan, dan Interogasi- mencakup 100 tersangka teroris yang ditahan di ‘lokasi-lokasi hitam’ di luar Amerika Serikat.
Lokasi hitam merujuk kepada tempat di negara-negara yang aturan hukumnya relatif lebih lemah dibanding Amerika Serikat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Para tertuduh tindak pidana terorisme itu diinterogasi dengan menggunakan metode yang disebut waterboarding atau menyiram air ke wajah seseorang yang ditutup kain sehingga orang tersebut seperti tenggelam, maupun tamparan, penghinaan antara lain dengan dengan ditelanjangi, maupun dibuat merasa kedinginan dan kekurangan tidur.
Menjelang pengumuman laporan Senat AS itu, pengamanan di berbagai fasilitas Amerika di seluruh dunia ditingkatkan.*