Salah satu tradisi lama yang paling ditunggu selama bulan Ramadhan di Istanbul penabuh genderang siap hidupkan tradisi bangunkan sahur
Hidayatullah.com—Meskipun di era kecanggihan tekonogi seperti sekarang, masih ada beberapa tradisi yang tidak bisa tergantikan oleh teknologi. Selain di Indonesia, Turki juga memiliki tradisi membangunkan sahur selama Ramadhan.
Dengan berpakaian seperti pada era Utsmani (Ottoman), para penabuh genderang akan memulai tugasnya saat Ramadhan nanti untuk membantu umat Muslim yang berpuasa agar bangun tepat waktu untuk sahur sebelum berpuasa sepanjang hari.
Sebanyak 3300 penabuh genderang akan berkeliling di 963 area pemukiman yang dihuni oleh 15 juta penduduk Istanbul selama bulan Ramadhan.
Selama bulan suci ini, mereka akan menabuh genderang dan membacakan puisi pendek tentang Ramadhan sebelum terbitnya fajar untuk sahur, makanan yang dimakan oleh umat Muslim untuk menjalani puasa sepanjang hari dan mereka dilarang untuk makan dan minum hingga terbenamnya fajar.
Salami Aykut, kepala federasi para mukhtar yang bertanggung jawab terhadap para penabuh genderang, mengatakan bahwa mereka akan melakukan persiapan akhir sampai hari pertama di jalanan, mulai dini hari minggu depan. Mukhtar, adalah pejabat terpilih yang bertanggung jawab atas lingkungan tersebut, bertanggung jawab ataas pendaftaran penabuh genderang.
Ini memang bukan pekerjaan yang bisa dilakukan oleh siapapun, tidak seperti dulu ketika mereka kurang diawasi. Para penabuh genderang saat ini dituntut untuk profesional dan harus dari kalangan penduduk di lingkungan mereka bekerja.
Menurut Aykut kepada Anadolu Agency (AA) pada kamis mengatakan bahwa mukhtar harus membuat persiapan untuk para penabuh gendang, mulai dari kostum hingga area kerja mereka.
“Biasanya, orang yang bekerja sebagai penabuh ‘resmi’ setiap tahun, dan ada yang melakukannya selama 30 tahun. Siapapun yang ingin bermain drum, harus mendaftar ke kantor mukhtar setempat dengan menunjukkan salinan kartu identitas meraka. Para penabuh yang terdaftar diberi tanda nama resmi,” jelasnya.
Aykut mengatakan bahwa siapa saja dapat memeriksa apakah drummer linkungan mereka ‘asli’ dengan melihat tag nama dan ID mereka, jika mereka meminta tip.
Tip adalah cara stu-stunya bagi para penabuh genderang yang tidak dibayar untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaannya. “Ini adalah sesuatu yang mereka lakukan sebulan sekali. Tolong beri mereka tip,” katanya.
Penabuh genderang Ramadhan merupakan salah satu pekerjaan yang tidak terpengaruh dengan pandemi Covid-19. Bahkan saat jam malam pun, mereka diizinkan untuk bekerja dengan syarat mereka menjaga jarak sosial sambil meminta tip ketika mereka berkeliling di setiap rumah saat akhir Ramadhan selama Ramadhan Bayram (Idul Fitri).
Misalnya, Ali Bulur, yang telah menjadi penabuh di lingkungan Siyavuşpaşa di distrik Bahçelievler kota selama 45 tahun terakhir. Ia selalu merasa bersemangat setiap Ramadhan.
“Saya telah mempersiapkan puisi yang akan saya bacakan. Semuanya sudah siap,” jelasnya.
Sejak 10 tahun terakhir, Muharrem Bulur menemani ayahnya yang mengajarinya bermain. “Saya Bahagia Ramadhan sudah dekat. Orang-orang bertepuk tangan ketika melihat kami menabuh genderang,” ujarnya.*/Annisa Yapsa Azzahra