NIKMAT. Itulah kalimat yang pas ketika mengikuti i’tikaf di Mesjid Ukhuwah Islamiyah, Kampus UI Depok. Sejuk, indah, dan dan teduh menjadi garansi bagi bangunan yang mulai dibangun pada tahun 1987 ini. Lingkungan bersih ditambah hamparan danau beserta rimbunan pepohonan akan menambah syahdu munajah di 10 hari terakhir ramadhan.
Program itikaf di Mesjid UI dimulai tepat ketika memasuki malam ke 21. Agenda itikaf diisi oleh sederet kegiatan penambah nutrisi iman seperti Tadarus Al-Quran, Ta’lim I’tikaf, Qiyamullail, Sahur Bersama hingga Kajian Ba’da Shubuh. Seperti Sabtu malam (11/8/2012) lalu, acara menghadirkan Kandidat Doktor Sejarah UI, Tiar Anwar Bachtiar, yang mengupas seluk beluk pemikiran liberal. Ia menegaskan bahaya faham ‘impor’ ini dalam menggerus akidah.
Selepas itu, ratusan jama’ah larut dalam samudera tilawah. Sahut menyahut lantunan ayat suci menggema di seluruh antero Mesjid bergaya arsitektur nusantara tersebut. Hingga datang waktu sepertiga malam, para jama’ah ikhlas melawan kantuk demi menyambut karomah malam penuh iman. Semua itu bersatu dalam ikhtiar menggapai Lailatur Qadar, satu malam penting pada bulan Ramadan, yang dalam Al Qur’an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Jama’ah itikaf sendiri datang dari berbagai elemen dan masyarakat. Tidak saja dosen dan mahasiswa setempat, mesjid tanpa tiang ini juga dibanjiri masyarakat sekitar Kampus, baik Depok, Bogor, maupun Jakarta.
Meski dipadati ratusan jama’ah, jangan khawatir untuk tidak mendapatkan tempat maupun risih dengan pola tidur berdesak-desakan. Mesjid UI tergolong luas dalam hal menampung para jama’ah. Dengan pemisahan antara peserta ikhwan dan akhwat, mesjid setinggi dua lantai ini akan menempatkan jama’ah ikhwah di lantai satu dan akhwat di lantai dua.
Serambi kiri dan kanan juga biasa dipakai para jama’ah yang datang beserta keluarga.
Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) UI pun memberikan program pilihan bagi calon peserta itikaf. Untuk paket 1, peserta hanya dipungut biaya Rp. 10.000. Paket ini diperuntukkan bagi jamaah yang beri’tikaf mulai ba’da Isya hingga ba’da shubuh. Dalam paket ini, selain mendapatkan menu I’tikaf, peserta juga akan mendapat menu berbuka. Sedangkan di Paket 2, peserta I’tikaf hanya perlu mengeluarkan Infak Rp.20.000. Fasilitas yang akan didapatkan di antaranya, menu I’tikaf, makan sahur, ta’jil, makan berbuka.
“Alhamdulillah pesertanya ramai. Sabtu kemarin mencapai 380 jamaah, “ ujar seorang panitia I’tikaf kepada hidayatullah.com.
“Selain itu, di sini enak, adem. Tempatnya nyaman, “ujar seorang peserta dari Jakarta.
Lalu bagaimana jika kita ingin mengambil paket penuh selama sepuluh hari demi kekhusyukan I’tikaf? Tenang saja, panitia menyediakan paket 3. Karena mengarungi itikaf lebih panjang, panitia mengenakan biaya Rp 250.000 pada paket ini. Namun berbeda dengan peserta lainnya, panitia akan menyediakan fasilitas laundry bagi para peserta selama 10 hari penuh disamping menu sahur dan berbuka seperti jama’ah pada umumnya.
Untuk fasilitas kebersihan, peserta tidak perlu risau. Mesjid UI patut diacungi jempol untuk urusan satu ini. Pasca rampungnya renovasi mesjid di awal 2012, mesjid UI memiliki fasilitas tempat wudhu yang sangat nyaman. Sarana kamar mandi, WC, dan tempat buang air kecil didesain dengan seindah dan senyaman mungkin. Jama’ah tidak perlu berdesak-desakan antri dengan fasilitas keran air hingga 30 puluhan di sisi kanan dan kirinya.
Satu kelebihan lain I’tikaf di Mesjid UI adalah kita akan dihantarkan pemandangan beberapa dosen UI yang selama ini hanya dapat kita saksikan di media. Jadilah, selain mendapat bekal ruhani kita juga akan mendapat bekal intelektual. Selepas ngaji, anda bisa diskusi berbagai isu-isu terkini.
Penasaran ingin mencoba? Datanglah ke Mesjid UI. *