Hidayatullah.com– Bulan suci Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi warga pedalaman ini. Sebanyak tiga orang warga Suku Togutil di pedalaman Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, memeluk agama Islam pada 10 hari terakhir Ramadhan 1440H/2019M.
Pengucapan dua kalimat syahadat ketiga warga suku pedalaman itu berlangsung pada Ahad, 26 Mei 2019.
“Alhamdulillah 3 orang Suku Togutil Bersyahadat lagi di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Hidayah Allah bisa datang kepada siapa yang Allah kehendaki,” ujar dai yang selama ini membina mualaf Suku Togutil, Nurhadi, kepada hidayatullah.com, Senin (03/06/2019).
Ketiga mualaf tersebut terdiri dari dua orang laki-laki dan seorang perempuan.
“Mereka bertiga adalah dua orang laki-laki, umur 35 dan 15 tahun, serta seorang perempuan umur 21 tahun,” ujar Nurhadi yang sudah lama berdakwah di pedalaman Halmahera.
Para mualaf tersebut masuk Islam atas kesadaran mereka sendiri. Selama ini, sudah begitu banyak warga Suku Togutil yang memeluk Islam atas keinginan sendiri.
“Mereka tiba-tiba datang sendiri menyatakan untuk masuk Islam, tanpa paksaan,” tuturnya.
Ceritanya, saat itu, Nurhadi bersama warga Suku Togutil yang lebih dulu masuk Islam, sedang berbuka puasa bersama, dilanjutkan shalat magrib berjamaah. Saat itulah, tiga warga pedalaman tadi datang menghampiri lokasi Nurhadi berada.
Menariknya, sebelum masuk Islam, ketiga warga tadi diam-diam sudah berpuasa juga.
“Mereka datang setelah kita berbuka puasa dan shalat magrib bersama Suku Togutil yang sudah mualaf di pedalaman Halmahera.
Subhanallah, ternyata mereka yang baru masuk Islam diam-diam juga sudah ikut berpuasa walau sebelumnya belum tahu agama Islam,” tuturnya.
Singkat cerita, dilakukanlah proses pengucapan syahadat terhadap ketiga warga tadi.
“Prosesi syahadat pun berjalan lancar dan dilanjutkan dengan shalat tarawih berjamaah bersama orang Suku Togutil Islam lainnya,” tutur Nurhadi, pria berdarah Jawa ini.
Para mualaf Suku Togutil diharapkan istiqamah dengan keyakinan mereka dalam ber-Islam. Apalagi dalam momentum bulan suci Ramadhan yang sudah di penghujungnya ini.
“Akhirnya kita memohon kepada Allah, semoga Allah memberikan ketetapan hati mereka untuk kokoh dalam agama Islam.
Dan semoga Allah memberikan kemudahan kita dalam beramal kebaikan di sepuluh hari terakhir Ramadhan ini. Amin,” ungkap dai Hidayatullah ini.
Pada Ramadhan ini, Nurhadi sebagaimana biasa kembali berkunjung ke pedalaman Halmahera menemui warga Suku Togutil, selain berdakwah, juga menyapa mereka. Hal tersebut rutin dilakukannya. Memakan waktu berhari-hari untuk bisa menembus lokasi pedalaman warga yang tinggal nomaden tersebut.
Nurhadi baru bisa mengabarkan informasi tersebut karena baru keluar dari pedalaman. Maklum, di pedalaman yang serba sangat terbatas itu, sinyal seluler kandas.
“Malam ini (tadi malam, Red) ana (saya) baru keluar dari hutan,” tuturnya kepada media ini.*