Hidayatullah.com—Hari itu sudah tak ada makanan sedikitpun di rumah. Rasa perih sudah merangsek perut Hadi Syafrudin. Pernah juga suatu ketika saat ia ingin menikmati makan, tapi akhirnya harus mengalah karena sang adik belum makan. Dan Hadi, akhirnya memilih tetap bersabar dengan laparnya.
Itulah salah satu kisah Hadi Syafrudin, anak dari pasangan Muyono dan Siti Wahyuningsi ini sekitar 10 tahun lalu. Ketika Ayahnya baru saja berhenti dari pekerjaan kontraktor, bahkan kondisi ekonomi yang menipis sempat membuat ayahnya mencukupi kebutuhan keluagar dan biaya sekolahnya dari mengojek.
Pasca lulus dari SMA PGRI Duren Jaya Bekasi, Hadi mengaku ingin sekali membantu ekonomi keluarga nya dan hidup mandiri. Hasil dari menabungnya akhirnya bisa membuatnya membeli sebuah komputer Intel Pentium 3. Setelah itu iapun mulai mempelajari software desain Adobe Photoshop hingga Corel Draw secara otodidak.
Kuliahnya yang putus di tengah jalan tidak membuatnya minder dan putus asa dalam menekuni dunia desain. Bahkan iapun memberanikan diri mencari order-order desain mulai print spanduk digital hingga foto-foto wedding (pernikahan).
“Gue ingat saat itu tahun 2004,” jelasnya saat pertama kali ia memulai bisnis pribadinya kepada hidayatullah.com.
Ketekunan, kejujuran dan doa kepada Allah Subhanahu wa ta’alah adalah modal utamanya. Baginya ilmu tarbiyah saat ia menjadi pengurus rohis di SMA dulu adalah alasan utama dia memilih berbisnis. Dari bisnis ini baginya tersimpan nilai jihad. Di mana ketika dia mampu membuka lapangan pekerjaan bagi Muslim yang lain, ia merasakan keberkahan dalam hidupnya.
“Semuanya ini nggak bisa gue kelola sendiri, kalau gue nggak minta sama Allah (pertolongan). Daripada gue cari muka sama orang mending gue cari muka sama Allah,” jelas laki-laki yang memiliki hobi otomotif ini menjelaskan bahwa Allah adalah sumber kekuatan utama dari semua perjalanan hidup dan bisnisnya.
Tak ada waktu baginya hidup berhura-hura. Tak ada alasan relevan baginya untuk memanjakan diri pada kenikmatan dunia. Saat ini selain usaha foto wedding, Hadi juga sudah memiliki sebuah usaha foto kopi di Jalan Cut Meutia Bekasi. Dari semua hasil usahanya ini, kini, ia bersyukur bisa membantu ekonomi keluarga dan juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Madrasah Ramadhan
Ramadhan baginya telah mengajarkannya untuk mengenang kembali saat ia masih dicoba dalam sebuah kesempitan ekonomi di masa SMA dulu. Ramadhan dinilai telah mengajarkannya untuk tetap berendah hati. Dari Ramadhan, ketika menahan rasa lapar, haus dan dahaga ia selalu teringat masa-masa sulitnya dulu.
Hadi sedikit menarik nafas, ketika ia mengingat bagaimana ia naik sepeda dari Perumnas 3 Bekasi setiap hari ke sekolahnya.
Kini dari ketekunannya ia mampu membeli ‘sepeda’ baru bermerek Honda Tiger.
“Semuanya karena nikmat Allah, dan bertambahnya jumlah karyawan bukanlah sebuah kesuksesan, tapi ini adalah amanah. Sekarang gue harus mikirin supaya perusahaan ini terus berkembang dan mereka tetap punya pekerjaan di zaman lapangan pekerjaan begitu sulit didapat,” jelasnya lagi.
Ramadhan ini, Hadi baru saja memulai sebuah usaha print digitalnya sendiri dengan nama HD BW Creative. Ruko yang ia sewa dengan biaya 30juta pertahun itupun telah membuat jumlah karyawannya bertambah saja.
Rasa syukur atas semua nikmat Allah tak lupa dipanjatkannya, seiring itu kalimat istigfar juga terus menemaninya. Dia tak mau menjadi sombong karena semua ini, ia justru benar-benar menjaga kelangsungan perusahaannya.
“Semakin besar perusahaan kita, semakin besar tanggung jawabnya baik kepada Allah ataupun kepada orang-orang yang telah mempercayai kita,” jelas ketua Komunitas Motor Ballstar Riders Bekasi ini.
Beginilah Ramadhan bagi dirinya. Nasehat mengenai kemenangan bukan hanya sebatas pada nilai fitri yang ditunggu saat Syawal tiba. Seharusnya Ramadhan juga membuat menjadikan kita menjadi pribadi-pribadi yang tak mudah mengalah pada keterbatasan.
إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“..Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka….” [QS ar-Ra’d [13]:11]. *