Orang-orang Yahudi biasa berdiri di hadapan tembok ini untuk beribadah dan menangis sebagai ungkapan kesedihan atas robohnya Haikal. Inilah daftar benda suci kaum Yahudi yang perlu diketahui
Hidayatullah.com | SEBAGAIMANA agama-gama lain di dunia, penganut Yahudi juga memiliki benda-benda dan tempat suci. Inilah daftar benda dan tempat suci kaum Yahudi yang perlu kita ketahui;
Tabut, Benda Suci Yahudi berisi tongkat Musa
Adalah peti yang dibuat nabi Allah, Musa Alaihissalam, dari kayu akasia dengan perintah dari Allah, Taurat mendiskripsikan bahwa pan- jangnya 2,5 hasta, lebar 1,5 hasta dan tingginya 1,5 hasta (satu hasta kira-kira 0,5 meter atau kurang sedikit). Tabut dianggap benda suci yang berisi tongkat Musa, sandal Nabi Harun dan potongan-potongan dua papan yang dipecahkan Musa ketika melihat Bani Israel menyembah berhala anak sapi dan di atasnya tertulis firman Allah.

Konon, dahulu kala para rabbi Yahudi membawa Tabut ini da lam peperangan darn meletakkannya di depan pasukan kemudian mereka mendapat kemenangan. Menurut keyakinan mereka, Yahudi menciptakan dongeng untuk Tabut yang mereka bumbui dengan kebesaran dan hal-hal aneh.
Di antararya adalah:
- Kaum Asydud merampas Tabut ini dari Yahudi dan meletakkannya di rumah berhala mereka. Maka di pagi harinya berhala- berhala tersebut terjungkir dengan posisi terbalik.
- Mereka meletakkannya di bawah berhala besar dan ketika dipagi hari, Tabut ini menjadi di atas berhala itu.
- Mereka mengikat Tabut ini pada kedua kaki dan tangan berhala, dan dipagi hari mereka mendapati kedua tangan dan kaki berhala ini putus.
- Mereka meletakkannya di wc satu kaum, akibatnya mereka terkena penyakit wasir.
- Mereka meletakkannya di satu desa lalu orang-orang itu terkena sakit di leher, seperti disebutkan dalam kitab Samuel 1, pasal 5.
- Dongeng lain dalam kitab Mokabi lI bahwa salah satu nabi mereka menyembunyikan Tabut di sebuah gunung di Palestina dan akan berada di tempat ini sampai munculnya Al-Masih (Mesiah) yang mereka tunggu. Dalam kitab-kitab Yahudi disebutkan bahwa akan terjadi perang besar antara mereka melawan musuh-musuh, dan mereka akan menemukan kembali Tabut pasca perang ini.
Al-Quran telah menyebutkan Tabut ketika mengisahkan sekelompok pembesar Bani Israel setelah Musa. Al-Quran berkata mengisahkan ucapan salah satu nabi mereka yang berkata pada mereka:
اِنَّ اٰيَةَ مُلۡکِهٖۤ اَنۡ يَّاۡتِيَکُمُ التَّابُوۡتُ فِيۡهِ سَکِيۡنَةٌ مِّنۡ رَّبِّکُمۡ وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ اٰلُ مُوۡسٰى وَاٰلُ هٰرُوۡنَ تَحۡمِلُهُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ
“Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketengan dari Rabbmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh malaikat…” (QS: Al-Baqarah [2]:248)
Tatakan Lilin, Benda Suci yang menjadi Simbol Yahudi
Mereka menamakannya “Tatakan Lilin Tujuh Cabang” meskipun terkadang memiliki 9 tempat lilin. Sebabnya orang-orang Yahudi mengkeramatkan angka 7.
Tatakan lilin ini tergolong simbol agama mereka yang utama karena menunjuk pada jumlah hari penciptaan semua makhluk. Dan Yahudi meyakini kesucian hari-hari suci tidak sempurna kecuali dengan menyalakan benda suci ini di Haikal palsu mereka.

Sebagaimana diketahui Nabi Sulaiman membangun Haikal atau Kuil Suci tempat menyembah Allah di Baitul Maqdis. Namun dalam perjalannya, Haikal Sulaiman (kaum Yahudi menyebutnya Solomon Temple) dihancurkan oleh pasukan Babilonia pada 596 M, penduduknya dibawa sebagai tawanan ke Babilonia, sisanya lari ke Mesir dan wilayah sekitarnya.
Sebagian kalangan Yahudi, terutama kelompok Zionis, mengklaim Solomon Temple alias Haikal Sulaiman sebagai salah satu harta karun milik mereka. Keberadaan bangunan kuno itu sendiri menurut sejarah masih menjadi misteri sampai hari ini.
Namun sebagian mengklaim lokasi reruntuhan kuil terdapat di bawah Masjid al-Aqsha. Karena itulah mereka terus berusaha melakukan penggalian di Masjid Al-Aqsha.
Zionis yang bernaung di bawah bendera Israel pun menjadikan mitos tersebut sebagai salah satu alasan pembenaran mereka untuk menganeksasi Palestina. Sebagian orang Yahudi telah membuat tatakan lilin yang sangat besar dan emas dan mereka bersiap-siap meletakkannya di Haikal ketika selesai dibangun.
Bukit Sinai, tempat Musa berbicara dengan Allah
Terkadang mereka menyebutnya dengan bukit Horeb. Hingga sekarang letaknya belum ditentukan walaupun mereka terus mencarinya.
Dan sampai kini mereka belum bisa memastikan apakah bukit ini berada di Padang Sinai atau di utara Jazirah Arab? Meskipun yang populer di kalangan mereka bukit ini adalah bukit Thur yang ada di Sinai.

Mereka mensucikan bukit ini karena Allah berbicara pada Musa di atasnya, dan terkadang mereka menyebutnya bukit Allah”. Sebagaian Yahudi mengklaim bukit Hilal yang terletak di utara Jazirah Arab dan puncaknya disebut Jabal Musa dengan ketinggian 890 telapak kaki sebagai buki Sinai. Namun klaim ini tidak didukung bukti.
Haikal Sulaiman, tempat suci yang Yahudi sebut Kuil Sulaiman
Sekarang ini, di bumi terjajah Palestina terdapat lebih dari 25 kelompok keagamaan yang khusus bekerja untuk membangun kembali Haikal Sulaiman di tempat Masjidil Aqsha. Dengan alasan dan alibi mencari jejaknya, mereka melakukan penggalian di bawah Masjidil Aqsha untuk merobohkannya -semoga Allah merobohkan mereka dan menggagalkan upaya mereka-
Bagaimanakah sebenarnya kisah Haikal yang mereka klaim dengan penuh kedustaan dan kebohongan ini? Mereka mengklaim di tempat ini ada dua Haikal mereka:
Haikal pertama. Mereka meyakini Nabi Dawud telah membuat rancangannya hanya saja ia tidak sempat membangun akibat banyaknya peperangan yang ia arungi. Maka kemudian Nabi Sulaiman melaksanakan pembangunannya.
Haikal ini tempat tinggal Tuhan bagi Bangsa Israil. Taurat mereka mengatakan, “Manakala Sulaiman telah selesai membangun Haikal, ia berkata, “Sekarang wahai Tuhan bangsa lsrail, hendaknya terwujud firman-Mu yang Engkau sampaikan pada hamba-Mu, Dawud, ayahku. Sebab apakah Allah benar benar tinggal di bumi, sementara langit-langit dan langit dari langit-langit tidak cukup luas untukmu. Lalu betapa kecilinya rumah yang aku bangun ini:” (Kitab Raja-raja , Pasal 8).
Demikianlah, mereka meyakini Allah tinggal di dalam Haikal. Aku tidak tahu, di mana dia tinggal sekarang setelah Haikal mereka ini dihancurkan. Maha tinggi Allah dari apa yang mereka ucapkan.
Bangunan palsu ini masih berdiri hingga tanggal 9 Agustus tahun S89 SM karena dirobohkan oleh Nebukadnezar, menurut keyakinan mereka. .* (BERSAMBUNG) <<<< Tembok Ratapan >>>