Hidayatullah.com–Seorang warga Prancis yang baru-baru ini masuk Islam dan mengendarai mobil sejauh 7.000 km dengan istrinya untuk melakukan umrah, sekarang berada Makkah sebagai tamu Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah untuk berhaji.
Awalnya ia bernama Alexander, setelah memeluk Islam mengganti namanya dengan Hamzah, setelah enam tahun mencari kebenaran.
Adalah “Adzan” atau panggilan untuk shalat, yang ia dengar pertama kalinya saat berada di sebuah negara Afrika, yang kemudian mengubah hidupnya.
“Ini mengilhami saya untuk mencari kebenaran. Ini memberi saya perasaan yang tak dapat dijelaskan, yang menyebar ke seluruh tubuh saya dan saya berdiri terkejut untuk waktu yang lama. Saya sangat senang telah memeluk agama besar dunia,” katanya.
Setelah menjadi seorang Muslim, niat pertama adalah mengunjungi Makkah untuk melakukan umrah. Saat itulah Hamzah memutuskan melakukan perjalanan darat dan menyeberang sejauh 7.000 km dari Maroko ke Mauritania, dan kemudian Burkina Faso, dan Nigeria.
“Saya lantas mengunjungi Kedutaan Besar Saudi di Nigeria untuk mendapatkan visa umrah. Mereka memberitahu saya bahwa visa harus dikeluarkan terlebih dahulu melalui agen. Petugas kedutaan kemudian berjanji untuk membantu saya,” katanya, dilansir Arab News, Kamis (2/10/2014).
Hamzah dan istrinya sangat mengharapkan memperoleh visa umrah di Nigeria. “Kami berdoa kepada Tuhan setiap hari agar rencana kami terwujud, dan kami memiliki keyakinan penuh bahwa Yang Maha Kuasa akan membantu kita untuk bisa berdoa di Masjidil Haram di Makkah.”
Ketika ternyata penyelesaiannya membutuhkan waktu lama, keduanya memutuskan kembali ke Prancis.
“Kami mengemas segala sesuatunya dan naik taksi ke bandara. Sementara kami berada di jalan, kami menerima telepon dari Kedutaan Saudi di Nigeria yang mengatakan, kami dipilih sebagai salah satu dari 1.000 jamaah tamu Raja Abdullah untuk melakukan haji tahun ini. Aku rasanya tidak percaya mendengarnya.”
Dia berkata, “Semua kesulitan dan masalah kita selesai ketika kita melihat Rumah Allah. Saya menangis dan menangis berdiri di depan Ka’bah dan bersyukur kepada Allah dan Raja Abdullah yang memberi saya kesempatan besar ini.”
Hamzah bermaksud belajar hukum Islam untuk memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang agama dan mendakwahkan kepada orang lain.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Kedutaan Besar Saudi di Nigeria yang memberikan bantuan kepada dia dan istrinya.
Dia juga memuji pemerintah Saudi yang telah melaksanakan proyek-proyek besar di Makkah dan tempat-tempat suci lainnya untuk pelayanan yang baik kepada jamaah.*