Hidayatullah.com– Banyak jalan menuju Makkah. Demikian pula, banyak cara untuk berdakwah. Dakwah tidak melulu harus melalui khutbah maupun ceramah. Karenanya, ladang dakwah bisa digarap siapa saja.
Tampaknya, inilah yang menginspirasi Fatih dengan usaha warung kopi (warkop) miliknya, Kedai Kopi Asisa. Warkop ber-tagline Rasa Nikmat Harga Bersahabat ini terletak di daerah Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur.
Di samping nama warkop itu, tertulis Free WiFi. Berbekal jaringan WiFi gratis itulah, ia mengirimkan pesan-pesan dakwah melalui password-nya, yaitu #prayforsyria, yang artinya “doa untuk Suriah”.
Seperti yang tampak pada Senin (30/05/2016) lalu. Password itu ditulisnya di sebuah whiteboard kecil. Agar terlihat oleh para pelanggan, papan tulis putih itu diletakkan di atas meja pelayan.
Soal alasan pemilihan password itu, Fatih mengaku, sejak lama, ia ingin agar masyarakat desanya mengerti tentang situasi dan keadaan di Timur Tengah yang tengah konflik. Tetapi belum ada usahanya yang berhasil.
“Mungkin, inilah takdir saya: mengenalkannya lewat kedai kopi,” tambahnya.
Password bernilai dakwah itu, menurutnya, tidak tetap, selalu gonta-ganti. Sebab ia menyesuaikan dengan kondisi teraktual yang terjadi di dunia Islam dan tidak melulu soal Timur Tengah.
“Saya sudah lupa apa saja password yang pernah ada,” katanya.
Mengangkat isu-isu Timur Tengah sebagai password WiFi ternyata tidak membuat Fatih khawatir dengan bisnis kopinya. Justru, katanya, masyarakat jadi banyak bertanya terkait hal tersebut.
Misalnya, suatu hari ia memasang password #savealeppo (selamatkan Aleppo, Suriah. Red). Itulah waktu tepat baginya untuk menjelaskan tentang kondisi Suriah yang sebenarnya kepada pelanggannya.
“Alhamdulillah, tidak ada tanggapan negatif dari masyarakat sekitar. Bahkan, setiap hari, selalu ada anggota TNI yang datang untuk ngopi di sini,” jelasnya.
Kedai kopi miliknya itu memang berdiri sangat dekat dengan markas Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 8/Marawaça Bhuana Çakti (Yon Arhanudse 8).
Batalyon miliki TNI AD ini merupakan Satuan Bantuan Tempur di lingkungan Kodam V/Brawijaya dalam masalah pertahanan udara. Dan Fatih merasa aman-aman saja dengan password demikian.
“Mereka (TNI) biasa saja (kalau datang),” katanya menambahkan.
Ia pun berharap langkah yang dilakukannya itu bernilai bagi Islam. “Semoga saja bisa dicatat sebagai dakwah,” harapnya.
Kedai Kopi ini, seperti warkop pada umumnya, menyediakan berbagai macam aneka kopi. Seperti Kopi Ijo, Kopi Giras, dan Kopi Asisa. Menemukan kedai kopi ini sangat mudah. Kalau Markas Arhanud sudah terlihat, berarti Kedai Kopi Asisa sudah dekat.
Kalau sudah di sana, di sela-sela menyeruput kopi dan menikmati WiFi gratis, jangan lupa doakan saudara-saudara kita di bumi Syam!* Kiriman Abdul Aziz, pegiat PENA Jawa Timur