Hidayatullah.com– Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan kembali menggelar Anugerah KPI 2016.
“Anugerah KPI ini memberikan apresiasi penghargaan baik untuk televisi dan radio. Apapun itu.
KPI nggak cuma menegur dan mengawasi saja, tapi juga menghargai,” kata Ketua Panitia Anugerah KPI 2016, Mayong Suryo Laksono, dalam konferensi pers di Kantor KPI Pusat, Jakarta, Senin (07/11/2016).
Tercatat ada 196 program yang dilombakan, terdiri dari 167 tayangan televisi dan 44 program siaran radio.
Dengan tema “Karya Bersama untuk Bangsa”, sebutnya, acara rutin tahunan ini juga merupakan bagian dari evaluasi setiap program tayangan televisi dan radio di Indonesia.
Tema ini, menurutnya, memiliki makna bahwa produksi program siaran merupakan karya yang diperuntukkan bagi kebaikan bangsa.
“Hal ini juga dalam rangka mencapai tujuan dunia penyiaran yakni mencerdaskan bangsa,” imbuhnya.
Melalui Anugerah KPI, kata Mayong, diharapkan inovasi dan kreativitas setiap program siaran dapat berjalan ke arah yang positif. Sesuai dengan tujuan Undang-Undang Penyiaran.
“Tak pelak, inovasi adalah kata kunci bertahan hidup dalam kompetensi industri media yang semakin ketat,” ujarnya.
Penilaian Wewenang KPI
Mayong mengungkapkan bahwa penilaian yang dilakukan dewan juri bukan berdasarkan rating (non-rating) maupun kontes popularitas.
Ada 16 kategori. Dimana 12 kategori yang dikompetisikan dan 4 kategori lain menjadi kewenangan Komisioner KPI untuk melakukan penilaian, dan menentukan siapa yang berhak menjadi pemenang.
“Jadi nggak ada SMS dari masyarakat. Walaupun nggak memuaskan, namun dengan digelarnya anugerah KPI 2016 ini, setidaknya terbentuk contoh acara (siaran) yang berkualitas,” jelasnya.
Anugerah KPI 2016 diikuti oleh 10 televisi swasta dan siaran radio.
Malam puncak penganugerahannya akan digelar pada Kamis (10/11/2016) pukul 20.00 WIB di Studio 1 Trans Media, Jl Piere Tendean, Jakarta.*