Hidayatullah.com—Seorang pelaku bom bunuh diri yang membunuh empat orang di dalam pangkalan militer Amerika Serikat terbesar di Afghanistan adalah bekas anggota Taliban yang bekerja di tempat itu.
Qari Enayatullah mengikuti proses perdamaian pada tahun 2008, kata kepala distrik setempat Haji Abdul Shokor Qudosi kepada BBC.
Tidak diketahui apa yang dikerjakan oleh Enayatullah di Bagram atau berapa lama dia sudah bekerja di sana. Enayatullah termasuk pekerja Afghanistan yang melapor masuk untuk bertugas ketika dia meledakkan rompi bomnya sehingga 4 orang tewas dan 17 orang lain terluka.
Taliban mengklaim serangan hari Sabtu (12/11/2016) itu.
Rumah pelaku digeledah dan dua kerabatnya ditahan oleh pasukan keamanan Afghanistan menyusul kejadian tersebut dan penyelidikan terus berlanjut, lapor BBC hari Ahad.
Bagram sudah berkali-kali menjadi target kelompok-kelompok bersenjata. Namun, ini baru pertama kalinya sebuah bom diledakkan dari dalam pangkalan militer Amerika Serikat itu.
Terletak di sebelah utara tidak jauh dari ibukota Kabul, Bagram digunakan sebagai pangkalan militer utama dan landasan pesawat oleh pasukan Amerika dan sekutu-sekutunya dari NATO selama 14 tahun terakhir.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter hari Sabtu mengatakan dua anggota dari dinas militernya dan dua kontraktor (tentara bayaran) termasuk korban tewas dalam kejadian itu.
Selain itu, 16 anggota dinas kemiliteran AS dan seorang tentara Polandia terluka, imbuhnya.
Dua hari sebelumnya gedung Konsulat Jerman diserang kelompok bersenjata yang diklaim Taliban.
Menyusul kejadian-kejadian itu, hari Ahad (13/11/2016) Kedutaan AS di Afghanistan memutuskan untuk menutup pintunya “untuk sementara sebagai tindakan pencegahan.”*