Hidayatullah.com– Mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Beni Pramula menyatakan, bangsa Indonesia akan tenggelam jika memiliki pemimpin yang lemah.
Demikian ia sampaikan dalam Diskusi Kebangsaan “Kasus Ahok, Sasar Jokowi?” di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016), lansir kantor berita Islam asosiasi JITU, Islamic News Agency (INA).
“Kepemimpinan yang lemah, tidak memiliki prinsip dalam memimpin, bisa menenggelamkan sebuah bangsa,” ungkapnya.
Yusril: Semua Orang Dorong Penegakan Hukum yang Konsisten, Adil, dan Beradab
Lebih lanjut, Beni mengatakan, hukum akan sulit ditegakkan kalau kepemimpinan lemah.
“Akibatnya kalau pemimpin lemah, hukum akan sulit ditegakkan, sehingga timbullah kecemburuan sosial,” tegas Ketua Aliansi Tarik Mandat ini.
TNI Dinilai Alat Legitimasi Kekuasaan
Pada kesempatan itu, Beni juga menyinggung posisi TNI dalam pemerintahan saat ini.
“Pejabat mempertontonkan kesombongannya kepada rakyat, dan TNI kini menjadi alat legitimasi kekuasaan,” ujarnya.
FSLDK: Mendiamkan Penegakan Hukum adalah Pengkhianatan atas Negara
Beni menganggap, kunjungan Presiden Jokowi ke berbagai markas kesatuan militer pasca Aksi Bela Islam 411 sebagai upaya agar rakyat “takut”.
“Seolah-olah ingin menakut-nakuti rakyat bahwa akan dihadapkan dengan militer,” tukasnya.
Tentang kabar bahwa akan ada Aksi Bela Islam III pada 25 November 2016, ia menilai itu sebagai gerakan seluruh rakyat Indonesia.
“Mahasiswa harus turun, kami tidak takut sama sekali,” pungkasnya.
Kunjungan Jokowi ke Markas Militer Dinilai Upaya “Menakut-nakuti” Umat Islam
Diskusi tersebut digelar terkait Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ditetapkan oleh kepolisian sebagai tersangka kasus penistaan agama, Rabu (16/11/2016).* Ali Muhtadin/INA