Hidayatullah.com–Seorang penyerang berani mati Palestina meledakkan dirinya dalam sebuah bus dengan di sebuah penumpang Yahudi yang baru pulang dari sembahyang pada jam 9 malam waktu setempat. Kejadian ini mencederai 100 orang, termasuk 40 anak-anak.
Penyerang berani mati itu dipercayai menyamar sebagai seorang Yahudi ultra-ortodok di kawasan penduduk Shmuel Hanavi di Baitulmaqdis, tulis Haaretz.
Tentera Israel juga menutup semua lintasan wilayah di antara Tepi Barat dengan Jalur Gaza.
Institut Kedokteran Forensik di Abu Kabir di Tel Aviv telah mengdidentifikasi 18 Korban meninggal hasi Selasa kemarin dalam sebuah bom yang bunuh diri pada sebuah bus di jantung Yahudi ultra-Orthodox di lingkungan Jerusalem.
Kedutaan Besar AS di Tel Aviv mentakan, sebanyak lima orang yang meninggal adalah warga negara AS. Lebih dari 110 terluka dalam serangan itu. 40 di antara adalah mereka anak-anak.
18 diantara 20 orang-orang yang terbunuh itu meninggal oleh sebuah bom denotator seberat 5 kg yang dibawa seseorang ke dalam bus yang tengah sesak seusai mengikusi sembayang dinding barat. Puluhan korban kebanyakan orang-orang Yahudi ultra-Orthodox.
Pengganti Sergio de Mello
Kemarin, PBB memutuskan mengganti Sergio Vieira de Mello, diplomat PBB dari Brazil yang terbunuh dalam serangan berani mati di di Baghdad, Iraq..
Veteran berumur 55 tahun yang pernah bertugas di Timor Timur itu terbunuh saat sebuah bom meledak bersama pelakunya menghancurkan Hotel Canal, markas PBB di Baghdad, Iraq, serta menewaskan sedikitnya 16 orang..
Menurut beberapa staf PBB dan saksi mata, jumlah korban tewas kemungkinan bertambah mengingat masih beberapa staf lembaga dunia itu serta warga Iraq tertimbun reruntuhan. Mereka menyebut serangan bom ini merupakan aksi bunuh diri.
Hingga tengah malam tadi, sedikitnya 39 orang terluka, termasuk Utusan Khusus PBB di Iraq Sergio Vieira de Mello.
“Saya temukan sendiri sembilan teman saya tewas terkubur reruntuhan itu,” ujar Nabil Agob Hagabian, staf PBB, di RS Al-Khindi